Setibanya di ibukota Ardian memeluk papanya dan mengenalkan Rossa kepada stevent, "Pa ini temanku, aku bertemu di hutan, kata Ardian. "Rossa , senang bertemu dengan om. kata Rosa. "Aku papa Ardian, seneng berjumpa dengan mu Rossa, ayo kita ke hotel tempat papa menginap kata stevent.
Merekapun berangkat menggunakan taxi menuju hotel tempat stevent menginap, ketika mereka sampai mereka menuju restorant untuk makan mengisi perut yang kosong, "pah bagaimana penyelidikanmu? kata Ardian.
"Kamu seorang anak pengusaha yang kaya Ardian papa mu bernama Damian dan ibu mu bernama belinda yang meninggal karena kecelakaan pesawat 18tahun yang lalu, usiamu baru 1 tahun ketika kecelakaan itu terjadi kata stevent.
Cerita Stevent mengagetkan Rossa, "Apaaa? Ardian putra Paman Damian? kamu tau aku kemping ke Hutan di kalimantan untuk mencari jejak tentang keluarga pamanku yang di beritakan meninggal aku berharap mereka masih hidup karena ibuku merasa bersalah sampai saat ini kata Rossa.
"Apakah ibumu penyebab kematian kedua orangtuaku, katakan!!! kata Ardian marah.
"Aku tidak tahu hanya ibuku sering bilang menyesal dan menyesal aku tidak tau pasti menyesal karena apa, kata Rossa menjelaskan.
"Sebaiknya kita ke rumah Rossa untuk mencari kepastiannya kata stevent. Mereka segera menuju rumah Rossa di kawasan Elite, dan begitu sampai, Rossa disambut ibunya Sabrina dan ayahnya Fajar Firdaus, "Kamu sudah pulang nak, tumben sebentar kempingnya kata Sabrina yang kaget melihat Ardian yang mirip sekali dengan Damian. Apalagi kalung yang di pakai Ardian sangat mirip dengan kalung Anak Damian.
"Siapa mereka Ros, kata Sabrina tegang,, "ini adalah teman yang ku temui di hutan namanya Ardian sesuai dengan nama yang tertera di kalungnya, dan tau kah ibu Ardian ini anak paman Damian dan tante Belinda aku lihat foto mereka di liontin nya, sama dengan Foto yang ada di Album kamar paman. DeG.. Sabrina kaget mendengar keterangan Rossa.
"Benarkah kamu anak Damian dan Belinda, Bagaimana kamu bisa selamat dari kecelakaan itu kata Sabrina tak percaya,, "Aku tidak tahu yang aku ingat aku dari kecil hidup di urus Serigala, sampai usia ku 10 tahun papa stevent menangkapku dan mengadopsiku, dan aku belajar segalanya dari papa stevent dan home scooling, sampai tiga hari yang lalu aku membuka liontin kalung ku untuk papa selidiki,,
"Maafkan aku, Ardian, kamu memang anak Damian wajahmu begitu mirip dan kalung itu memang Belinda siapkan dari kamu lahir. Maafkan aku, akulah penyebab kematian ayah dan ibumu, tapi aku sudah sadar, aku menyesal kamu bisa melaporkan ku kepada polisi aku menerimanya, karna kejahatan yang ku lakukan harus di pertanggung jawabkan dan aku akan menyerahkan semua harta milik ayah dan ibumu kepadamu semuanya.
Aaaaaaaauuuuuuuuuuu.... Ardian melolong panjang amarahnya tak terkendali, matanya merah dan Ardian merangkak seperti serigala menyerang Sabrina dan mencakarnya,, Fajar tidak diam saja dengan sigap memeluk Sabrina, "maafkan istriku, meski aku tidak bersalah aku mau menggantikan istriku untuk kau cakar atau kau gigit,, aku tidak tega melihat istriku menderita maafkan istriku, ku mohooon kata Fajar, Rossa pun ikut bersimpuh, maafkan ibuku Ardian ku mohon... kata Rossa sambil berlinang air mata.
Ardian terdiam stevent memeluk Ardian, sebaiknya kamu memaafkan mereka Anakku, karena amarahmu tidak akan bisa membangkitkan kedua orangtuamu. Ardian menjadi tenang kemudian berkata, "Aku akan memaafkan kamu dengan satu syarat kamu harus menikahkan putrimu dengan aku kata Ardian tegas.
Sebenarnya Sabrina bisa saja menikahkan mereka karena meski dia dan Damian sepupu tapi Sabrina adalah anak adopsi sehingga tidak ada hubungan darah dengan Damian atau Ardian, tapi Sabrina takut Ardian membalas dendam melalui anaknya dengan menyakiti Rossa dan Sabrina tidak mau itu terjadi.
"Tapi kalian bersaudara mana mungkin bisa menikah kata Sabrina, "Aku tidak peduli kata Ardian aku beri waktu 3 hari kamu harus mengurus pernikahaan kita berdua, sekarang siapkan kamar untuk aku dan ayahku kata Ardian,
Sabrina bergegas menyuruh pelayannya untuk menyiapkan kamar untuk mereka berdua. di dalam kamar Sabrina dan Fajar berdiskusi tentang permintaan Ardian, "Bagaimana ini yah, aku ga mau Ardian menikah dengan Rossa meski diantara mereka tidak ada hubungan darah tapi aku takut Ardian membalas dendam lewat anak kita,, kata Sabrina cemas sambik memegang pipinya yang berdarah di cakar Ardian, Fajar membawa kotak p3k, "Sini aki obati dulu lukamu, kata Fajar.
Setelah diobati luka di pipi Sabrina tidak mengeluarkan darah lagi lalu Fajar mengatakan pendapatnya " jika diantara Rossa dan Ardian tidak ada hubungan darah kita nikahkan saja masalah kekhawatiranmu blom tentu terjadi pula, kata Fajar.
kita serahkan saja semuanya kepada Alloh, Bagaimana? kata Fajar. "Aku akan ke kamar Rossa dulu apakah dia mau atau tidak kata Sabrina.
Sabrina melangkah ke kamar Rossa, "Rossa boleh ibu masuk nak? tanya Sabrina. Rossa membukakan pintu buat ibunya, "Apakah kamu mau menikah dengan Ardian nak? tanya Sabrina, "Kita kan bersaudara bu, mana mungkin kita menikah, kata Rossa sedih karena sudah ada rasa pada Ardian, " Sebenarnya Ibu dan paman Damian tidak ada hubungan darah sama sekali karena ibu bukan anak kandung, ibu adalah anak adopsi ibu sengaja bilang pada Ardian kamu bersaudara karena ibu takut Ardian menyakitimu nak,, ibu yang bersalah tapi kamu Menjadi pelampiasan dendam nya, ibu takut itu yang terjadi, kata Sabrina.
"Ibu biarlah jika itu terjadi tak apa aku akan menerimanya, aku lebih baik tersiksa daripada melihat ibu di penjara, aku juga sudah mulai ada rasa sayang kepada Ardian kata Rossa. "Baiklah jika itu keputusanmu, ibu akan persiapkan pernikahaanmu dengan Ardian secepatnya. kata Sabrina.
Sabrina mempersiapkan pernikahaan Ardian dengan Rossa dalam 3 hari namun pernikahaannya berlangsung meriah, sekaligus memperkenalkan kepada Dunia bahwa Ardian putra Damian dan Belinda masih hidup dan menyerahkan kembali semua harta dan aset kekayaan kepada Ardian.
Sabrina menempati rumah Fajar yang sederhana, namun hatinya tenang telah memberikan yang bukan miliknya kepada pemiliknya.
********
Malam Pertama
Di kamar Ardian sedang melihat Album keluarganya melihat foto dirinya sewaktu bayi, melihat wajah ayahnya yang sangat mirip dengannya dan Foto ibunya yang cantik dan lembut, "Ayah, ibu aku rindu padamu , gumam Ardian. Rossa keluar dari kamar mandi memakai jubah mandi Ardian menatap tak berkedip, dengan aroma sabun yang segar, rambut yang basah membangkitkan gairah Ardian, Ardian segera mendekatinya mencium aroma tubuh Rossa yang memabukan, Rossa gemetaran, antara takut dan gugup.
Ardian membuka kancing kemejanya melepas semua yang melekat di tubuhnya, apalagi juniornya mulai menegang, lalu menarik jubah mandi Rossa dan memperlihatkan seluruh tubuh indah Rossa.
Rossa yang ketakutan naik ke atas ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut, Ardian menariknya hingga Rossa terlihat telanjang, Ardian menaiki tubuh Rossa mencium bibirnya yang kenyal,, Rossa yang tadinya ketakutan merasakan ciuman lembut Ardian mulai merasa terangsang apalagi gesekan batang Ardian di lubang Rossa membuat Lubangnya berkedut kedut nikmat,,
Ardian yang beberapa hari ini sering nonton film dewasa mempraktekannya,, mencium leher Rossa dan membuat kiss mark disana lalu melumat payudaranya menghisapnya membuat tubuh Rossa menggelinjang keenakan,, desahan dan erangan Rossa membuat Ardian semakin memanas.