Selamat membaca
°•°•°
Dengan senyum mengembang lebar, kedua ibu jariku segera memencet puluhan huruf secara bergantian. Seperti inilah rangkaiannya :
Aku juga minta maaf. Pastinya aku juga bakalan kangen banget sama kamu. Tapi aku janji, kalau udah terikat sama kamu sepenuhnya nanti, aku kabulin semua permintaan kamu.
Sekalipun kamu minta aku jadi ibu rumah tangga, hahaha. Aku siap kok :)
Good night too, love ♡
Setelah pesan itu terkirim, kulanjutkan untuk mengecek jadwal kerjaku lagi. Semua seperti jadwal pemotretan seperti biasa. Tapi di saat semakin membaca lebih turun lagi, aku sulit menenangkan dadaku yang berdebar-debar.
"Nggak mungkin!" kataku sambil mendelik ke arah laptop dan memangku dagu, aku masih syok. "Fia! iya, aku harus kabarin, Fia!" kuraih lagi ponsel emas ini dan mencari kontaknya.