Selamat membaca
°•°•°
Langit terlihat terang, jauh sekali dari kata suram. Senyum cemerlang menghiasi wajahku. Tepat hari ini usiaku pas di dua puluh tiga tahun.
Hari ini pun persis sekali sama hari di mana perkataan Alin saat tiga tahun lalu dan yang selalu terngiang di telingaku. Bahkan sepertinya, kalimat dari gadis yang menjabat sebagai sahabatku itu seperti tak mau beranjak dari benakku.
Seakan mendukung, tempat ini juga berperan. Bak saksi bisu dari perbincanganku bersama si gadis penyuka hiasan rambut bentuk pita, yaitu mengingatkanku untuk kembali ke asal. Terlebih karena, hari spesialku kala itu jatuh di hari ini.
Kurasa, perkataannya benar, yap! benar sekali. Sudah cukup aku bersembunyi di kota ini. Aku rasa inilah waktunya Dea untuk kembali. Ya, aku harus kembali.
Tentang perasaanku. Rasa untuk laki-laki yang memiliki mata teduh itu, cinta pertamaku. Aku tegaskan, perasaanku masih sama.