Selamat membaca
°•°•°
Gara-gara hadirnya Diya dan Nino seminggu yang lalu, aku jadi sedikit takut untuk keluar rumah. Sementara Alin sendiri, belum juga kembali ke asalnya. Kalau ditanya bosan atau tidak akan kehadirannya si Jepit? jawabanku enggak terlalu.
Aku pun merasa si penggila jepit pita itu sedang menikmati liburannya di kamarku. Nyaman mungkin? ya, mungkin saja. Lagipula, kamar dan halaman rumah Meli ini memang membuat betah siapapun yang menginap.
Tapi sekarang berbeda, Alin malah memintaku untuk cepat-cepat bersiap dari jam tiga sore. Entah apa yang ingin dilakukannya, yang tadinya dia sosok pribadi yang sangat menjaga diri dari dunia luar, sekarang ingin lekas pergi. Aneh sekali.
