Selamat membaca :)
°•°•°
"Kenapa Nasya enggak dikenalin sama anak sahabatnya Mami dulu? bukannya Nasya sudah bilang sama Mami kalau Nasya mau temenan sama dia? bukan tiba-tiba kita berdua tunangan tanpa kenalan, Mi."
Nadea mendekati Nasya yang duduk di sofa. Mereka berhadap-hadapan dengan Nadea yang menyelami bola mata Nasya yang cantik, bulu mata lentik. Mata teduh itu tampak bersungguh-sungguh mengatakannya. "Mami udah ngomong sama Nasya. Nasya kenal sama anak sahabatnya Mami."
"Nasya enggak ingat kalau kita berdua pernah ketemu sebelumnya. Apalagi kalau aku sama dia masih kecil, aku enggak ingat."
Nadea tersenyum. Dia teringat wajah Al, seketika dia terkekeh di dalam hati. Jika Nasya tahu laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah orang yang Nasya kenal itu, apakah Nasya akan senang? membayangkannya saja Nadea kembali resah. Bagaiamana kalau anak sulungnya tidak suka?