Selamat membaca :)
°•°•°
Nasya baru saja duduk di bangku taman setelah meletakkan air mineral dan roti rasa cokelat keju. Duduk di samping kiri perempuan yang setia mengucir rambut dengan model pony tail. "Ada yang mau aku ceritain sama kamu sama Leni, Bel."
"Kayaknya ekspresi kamu serius banget. Tentang apa, tuh?"
Nasya menarik napas dalam-dalam. Dia harus membagi kegundahan hati. Butuh sekali telinga dan mungkin saran-saran dari dua temannya. "Aku mau dijodohin."
Air mineral yang baru diminum, menyembur begitu saja. "ASTAGA" Sadar kalau dirinya berlebihan dan terlalu kencang berteriak, Bela menepuk jidat. "Dijodohin?!" sahutnya seraya mengelap bibir dengan punggung tangan. Nasya mengangguk lemah. "Ya udah, kita tungguin Leni dateng dulu. Baru kamu cerita semuanya."
"Oke."
"Astaga! aku kaget banget dengernya, Nasya. Masa jaman sekarang mama kamu mau jodohin kamu. Itu ngeri banget."