Selamat membaca :)
°•°•°
Nasya terkekeh-kekeh setelah mendengar jawaban Al. "Bisa sekali buaya darat ngomong begitu," jawab Nasya sembari geleng-geleng kepala.
Setelah mengatakan itu Nasya meraih bolpen yang tergeletak di atas meja. Jari-jari perempuan berkaos merah lengan panjang tersebut mulai menari-nari di atas kertas. Gadis di samping kiri Al itu mulai mencatat materi Kimia Al.
Beruntung sekali Nasya. Karena mereka berdua sudah bekerja sama, materi yang ditulis sudah sampai kelas sepuluh semester dua. Cukup senang, padahal belum genap satu bulan keduanya merangkum.
"Jangan kamu pikir aku gombal, Cantik. Aku ngomong apa adanya."
Sambil tertawa kecil Nasya membalas, "oke Kak Al, percaya-percaya." Bukannya tidak mempercayai Al, melainkan sebaliknya. Dia malah menjadi tidak percaya diri.