Selamat membaca :)
°•°•°
Usai melihat Al keluar, Nasya dengan gerakan cepat, menutup pintu. Lari ke dalam kamar untuk mengambil ponsel yang diletakkan di atas meja. Dia harus cepat-cepat menghubungi Bela untuk bersiap, mengamati gerak-gerik Al yang ingin menghampiri motor.
"Halo, Bel. Kak Al sudah keluar. Ini aku masih di dalam rumah. Aku enggak mungkin ikut keluar karena Kak Al ngelarang aku nganter dia sampai luar."
"Iya, ini masih aku pantau. Nanti waktu mesin motornya mulai nyala, kamu siap-siap. Kunci rumahmu."
"Oke, Bel."
"Sebentar lagi! kamu buruan keluar! dia udah pakek helm! cepatan, Nasya!"
"Sabar."
Dengan gesit, Nasya memasukkan benda elektronik yang masih terhubung panggilan telepon dengan Bela ke dalam kantong celana jeans pendek selutut yang dipakai. Tangan lainnya merogoh, menggapai kunci dan memutarnya ke lubang pintu. Memutar ke kiri hingga terdengar bunyi 'klik' sebanyak dua kali.
"Halo, Bel? kenapa Kak Al lama jalan? padahal motonya bunyi dari tadi."