Selamat membaca :)
°•°•°
"Cantik..." sapa Al yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapan gadis bermata teduh.
Karena panggilan itu, Bunga berdecih. Melengos dan berdiri secepat mungkin. Menghentakkan dan cepat-cepat angkat kaki dari sana.
"Kamu diapain sama dia?" Al cukup khawatir melihat Bunga dan Nasya duduk bersebelahan. Sampai kapanpun, Al siap menjadi tameng Nasya, karena memang dirinya tidak memiliki perasaan dengan mantan pacar terpaksanya itu. Baginya, Bunga adalah hama untuk misi hati Al saat ini.
"Enggak diapa-apain." Nasya menjawab tanpa ekspresi. "Kenapa Kak Al keluar? bukannya masih pelajaran tambahan?"
"Laper. Aku mau ke kantin." Al menyahut singkat dan balik bertanya, "kamu mau ikut, nggak, Cantik?"
"Enggak."
"Oke. Ayo, ke kantin berdua," ajak Al yang sama sekali tidak nyambung seperti otak orang yang tidak waras.