Selamat membaca :)
°•°•°
Udara pagi ini bisa dibilang cukup hangat. Berbeda dengan pagi kemarin yang mendung, hanya ada semilir angin di luar ruang aula.
"Jadi kita ke sini karena ada seragam baru dari sekolah sekaligus yayasan?" tanya Nasya pada Bela yang duduk di sebelahnya tanpa menoleh.
Bela menganggukkan kepala. "Emangnya kamu nggak denger pengumuman tadi?" tanyanya terdengar sewot di telinga Nasya. "Ngapain tanyanya baru sekarang, Nasya? masih kurang jelas? kamu nggak tuli dadakan, kan?" lanjut Bela dengan kekehan sedikit.
Nasya menoleh dan berdecak, "ck, aku cuma memastikan, Bel. Apa salahnya? kalau kita diam-diam tanpa bicara, rasanya hambar." Memukul lengan kanan Bela pelan dan manambahi, "kamu ini! masa enggak paham."
Perempuan yang identik dengan rambut ikat satu itu hanya tertawa diperlakukan begitu. "Oh... kamu cuma mau basa-basi biar nggak garing, ya? terserah kamu aja, Nasya. Nanti kalo aku salah ngomong, aku juga yang salah. Aku kena imbas kecuekanmu."