Selamat membaca :)
°•°•°
Ingin mengenal. Nasya terpaku ketika Al mengatakan kalimat itu. Di dalam kata-kata Al, Nasya merasa bahwa Alrino Yudantara memiliki kesungguhan. Dada Nasya seperti melambung sedikit lebih tinggi.
Namun buru-buru, otaknya memukul hati Nasya yang sedikit bergetar karena suara Al. Pikirannya seakan memberi ingatan bahwa remaja tampan di depannya adalah pemain perasaan gadis-gadis yang sangat handal. Semua perempuan pastilah mendapat bujuk rayu Al.
Dengan begitu, Nasya menatap mata Al bersama mata teduhnya. Memperlihatkan juga senyuman manis, sampai lesung pipi di kanan dan kiri Nasya muncul secara serempak. Kemudian bibir tipisnya berkata, "Kak Al sudah tahu namaku tadi. Jadi, aku permisi." Kepalanya turut mengangguk.
Jari-jari Alrino mulai mengeras kembali. Al seakan meremas benda bulat. Urat rahang tegasnya yang sempat mengendor, berubah kencang. Al bergumam di dalam hati, "sulit sekali mendekatimu, Cantik."