Selamat membaca :)
°•°•°
"Phiii... Phiii..." celoteh bayi gembul yang semakin bengkak saja pipi-pipinya. "Phiii..." Nasya tak berhenti menyuarakan kata khas bayi yang sanggup dipahami Dea dan Sean. Kejahilan sang papa memang menurun pada bayi berumur delapan bulan tersebut.
Buktinya seperti saat ini di atas ranjang, Nasya tidak berhenti mengangkat tangan kanannya. Bocah gembul yang sudah harum dan cantik itu terlihat ingin sekali menggapai hidung papanya. "Phiii... Phiii...! Phiii...!" Sayang, Nasya tidak bisa menggerakkan tubuh gempal itu agar lebih dekat lagi pada sang papa.
"Nasya... biarin Papi tidur, ya..." suara wanita cantik yang baru selesai menyiapkan baju untuk dirinya sendiri dan sang suami, memperingati anak gembulnya. "Biarin Papi tidur sebentar aja, Sayang. Nanti Papi main sama Nasya lagi."
"Phiii... huuu... phiii...."
"Iya, biarin Papi tidur Nasya, anaknya Mami sama Papi... uh, gemesnyaaa...!" kata Dea sekali lagi.