Selamat membaca :)
°•°•°
Setelah mendapat waktu libur, Sean kembali sibuk. Dari akhir Mei hingga awal bulan Juni ini, Sean sibuk dan sering lembur di ruang kerja. Seperti sekarang, Sean tengah berada di ruang kerja dan bekerjasama dengan komputer maupun telepon pintarnya.
Tanpa mengetuk pintu, Dea menyelonong masuk ke ruang kerja sang suami. Dan bukan suatu kebetulan pintu itu terbuka lebar. Sean memang sengaja tidak menutupnya agar Dea bisa langsung masuk tanpa kesulitan.
Seperti sekarang, Dea sudah datang dengan muka lelah. Sepasang tangann membawa satu nampan stainless berisi dua cangkir mini. Satu untuk sang suami, satunya lagi untuk diri sendiri. Sudah bisa ditebak, cangkir itu menampung kopi dan cokelat panas.
"Sayang..." suara Sean yang terdengar cukup khawatir. Pagi tadi Sean sudah melihat wajah istrinya yang tampak tidak baik-baik saja. Sekarang, Sean harus menerima kenyataan itu lagi.