Selamat membaca :)
°•°•°
Sean tak berhenti menciumi wajah istri tercintanya. Dimulai dari dahi. Sean tak akan melepas pelukannya. Ingin memastikan bahwa dia benar-benar tidak melewati satupun bagian yang ada pada mahakarya Tuhan. Perempuan yang mencintai dengan tulus dan memiliki rasa sabar yang besar, ini sangat mengaggumkan.
Sentuhan bibir perlahan-lahan turun. Semakin turun dan berhenti di leher. Menyesap dalam-dalam di sana. Tangan tidak terkunci, sehingga terus menjelajah bersama bibirnya. Butuh bermenit-menit untuk melakukan pemanasan agar Dea pun merasa lebih rileks.
Dan bukan tanpa alasan bagi Dea menutup mata dengan kedua tangan meremas apapun yang bisa disentuh. Sprei yang membungkus kasur sudah terlihat berantakan akibat ulah tangan gadis itu sendiri.