Selamat membaca :)
°•°•°
Sore tadi Sean, Dea, dan Kezia menjemput Debora bersama-sama dengan menaiki mobil hitam Sean. Pulang kerja Sean langsung meluncur ke rumah sakit. Sementara Kezia dan Dea sudah menemani sang Mami sejak pagi.
Sean memandangi jalan di depannya dengan napas yang sudah mulai teratur. Melihat kondisi Debora yang membaik, kelegaan datang di dada. "Seharian ini sama kemarin, kita sibuk soal kesehatan Mami, Sayang."
"Iya," jawab Dea tanpa menoleh ke suaminya yang saat ini tengah melihat dirinya. Sementara dua tangan kekar itu, Sean gunakan untuk mencengkeram setir mobil.
Merasa ada yang beda dari nada Dea, sepasang alis Sean hampir menyatu. Ia mencoba fokus pada jalanan lebih dulu karena lampu lalu lintas menghijau, semua kendaraan melaju kencang. Saat mobilnya sudah di jalan raya yang tidak didapati adanya lampu APILL, Sean kembali melirik istrinya.
"Mau makan di luar, Sayang?"
"Terserah kamu aja."