Selamat membaca :)
°•°•°
Sentuhan lembut bibir Sean pada dahi Dea membuat perempuan berdaster krem polos itu merekahkan senyuman. Dua tangan Dea mengusap-usap punggung Sean. "Semangat kerja."
"Aku berangkat ya, Sayang."
"Hati-hati di jalan!"
"Pasti." Lambaian perpisahan Sean menjadi bentuk pamit terakhir lelaki itu sebelum keluar dari sana.
Setelah melihat Sean keluar dari ruang makan, Dea melanjutkan acara masak-masaknya. Hari ini Dea ingin membuat kue kering. Usai membuat sarapan, Dea melancarkan rencana yang sudah tersusun sejak hengkang dari kamar.
"Nanti siang bisa buat nasi goreng, bentar lagi beres-beres rumah, abis itu ngetik sebentar!" Menggunakan nada-nada penyemangat. Terselip di tiap ucapan. "Baru bisa istirahat siangan, nih...."