Selamat membaca :)
°•°•°
Kegiatan Dea menyuapi Sean masih berlangsung. Tentunya dengan tingkah usil suami tampan itu. Contohnya, menutup mulut tiba-tiba.
Atau seperti saat ini. Ketika Dea melayangkan satu sendok penuh nasi ditambah kangkung, Sean dengan gesit menghindar. Berakhir mengirim ciuman di mulut cemberut istrinya.
"Sean! Makan yang bener. Kalo nggak bener lagi, aku nggak mau nyuapin, ah!
Kamu makan sendiri!"
"Janganlah. Ayo, suapin lagi!"
Dea mendesah berat. Suaranya keluar dengan sorotan mata yang penuh dengan keseriusan, "Aku suapin, tapi kamu jangan macem-macem!"
"Satu macem."
Dea mendelik seketika. "Nggak boleh aneh-aneh!" serunya, lalu memasukkan sendok yang tidak jadi menyumpal mulut Sean. "Aku makan ajalah kalo kamu gitu terus." Bukannya takut atau merasa bersalah sudah membuat istri kesal, Sean malah mengangkat bahu, masa bodoh dengan perkataan Dea.