Selamat membaca :)
°•°•°
Memaafkan mungkin bisa, tapi bukan hal mudah untuk melupakan kesalahan sesorang. Ya, kalimat itu sudah sering Dea dengar. Sekarang Dea berada di posisi berat tersebut.
Sakit tapi tidak berdarah, kini juga dialami Dea. Sungguh sulit dipahami dan ditangani. Mendapatkan kejutan yang lama terpendam dan meledak setelah beberapa tahun kemudian.
Lucu, tapi bukan kabar yang bisa membuat Nyonya Sean tertawa. Kini kalau disuruh memilih kembali ke masa remaja atau anak-anak, Dea akan dengan lantang menjawab masa kanak-kanak.
Walaupun sejak kecil dirinya selalu bertengkar bersama Nadiya soal panganan dan mainan. Tapi itu lebih baik daripada berebut laki-laki. Sekarang bukan masalah berebut lelaki, bukan?
Ya, tapi Dea tetap kecewa. Baginya Diya keterlaluan. Nadiya pernah memiliki niat menjauhkan orang yang adik kembarnya sayang, untuk mengusir Dea.