Selamat membaca :)
°•°•°
Pipi dan kepala Dea berubah panas. Sepertinya kepulan asap juga memenuhi puncak rambutnya. "Mau buat aku hamil?! dia mau ingkar janji?! hisssh..." Bibir Dea yang cemberut juga belum berubah normal.
"Aku kan cuma minta pisah tempat tidur buat mikir! ngapain dia pakek ngelantur ke sana-sana..." keluh perempuan yang masih duduk di atas lantai sembari menatap tumpukan baju. Tampak wajahnya yang masih merona malu.
Siapa yang tidak deg-degan kalau ditatap penuh minat oleh suami sendiri, yang sebelumnya, belum pernah melakukan hubungan suami istri? Dea mengalami itu. "Astaga! kenapa Sean jadi mengerikan? aku salah nikah sama orang apa dia yang kerasukan setan?" Dea bergidik ngeri.
Sejak insiden di tangga sepuluh menit lalu, Dea masih saja terbayang-bayang ekspresi sang suami. Buru-buru geleng-geleng kepala. Tangan dan matanya fokus pada isi lemari.
