Selamat membaca :)
°•°•°
Karena sore hari ini Eko dan Leni tak ada kegiatan apapun di kebun miliknya, Leni memutuskan untuk ke dapur. Dea yang melihat pergerakan Leni, lantas meminta izin sang suami dan Eko untuk beranjak pergi dari ruang tamu. Dia membuntuti wanita berkucir satu itu.
"Hai, Mbak Leni..." sapa Dea setelah berhasil berdiri di samping wanita beranak satu itu.
Leni sedikit menggeser. Ia sedikit terkejut saat ingin meraih wadah berisi cabai. "Mbak Dea kenapa ke dapur? ini saya mau masak."
"Saya mau bantu."
"Jangan, Mbak... lebih baik Mbak Dea ke kamar, istirahat."
"Oh iya, aku sampek belum nata barangku ke kamar... saya pamit dulu, nanti balik ke sini lagi. Permisi, Mbak Leni."
Melihat Dea yang membungkuk, Leni merasa tak enak. Dia hanya tersenyum sampai Dea benar-benar pergi dari hadapannya. Tiga detik kemudian senyum Leni luntur karena ingat, bahwa dirinya belum menanak nasi.