Selamat membaca
°•°•°
"Mama gimana? udah sehat? aman kan?"
Mama terkekeh walaupun wajahnya tampak agak pucat. "Sudah mendingan, Dea... kamu enggak perlu khawatir... Mama sepertinya kecapekan."
Kemudian seorang dokter muncul. Sebelum sang dokter jalan ke Mama, Papa langsung tanya, apakah Mama sudah bisa pulang atau masih butuh perawatan di rumah sakit. Dokter perempuan itu menjawab, "sudah boleh, tetapi saya sarankan untuk istirahat beberapa hari. Karena tekanan darah menurun tiba-tiba, dan berkurangnya aliran darah ke otak, Bu Kezia pingsan." Sang dokter menatap Mama sejenak, lalu beralih ke Papa, aku dan Sean. "Untuk sejauh ini tidak ada penyakit yang serius. Faktor Bu Kezia pingsan adalah stress. Jadi, saya sarankan untuk selalu menjernihkan pikiran... lebih positif lagi, Bu." Dengan tersenyum beliau menatap Mama lagi.
"Syukurlah...." ceplosku yang membuat Mama tersenyum, aku membalasnya dengan senyuman lebar.
"Makasih, dok." Ucap papa.