Selamat membaca
°•°•°
"Tidak... aku tidak akan meminta pernikahan. Aku sudah nyaman seperti ini, asalkan suamimu terus kirim uang ke Elisa dan aku, itu sudah cukup."
"Papa sudah bilang, ini kesalahan yang tidak pernah Papa sengaja. Semua murni kejadian karena Papa tidak sadar."
"Itu menurut Papa. Papa waktu itu emang nggak sadar... sementara dia, udah jelas godain suami orang!"
Kulihat ibunya Elisa. Dia diam, tidak memberikan tanda-tanda bantahan atas ucapan Diya barusan. Membuatku semakin yakin seyakin-yakinnya kalau dirinya memang yang memulai 'kesalahan fatal' itu tercipta.
"Baiklah kalau itu yang kamu minta. Saya hanya sekadar meluruskan kesalahan besar yang kalian berdua lakukan, dan juga hanya untuk menanyakan kelangsungan hubungan Anda dengan suami saya."