Selamat membaca
°•°•°
"Permisi... ini Ibuk bawa kopi buat Mas Sean," Kata Bu Nur tanpa mengetuk pintu karena pintu kamar Sean memang tengah terbuka lebar. Aku membiarkannya seperti itu., karena bagiku enggak baik saja kalau ditutup. Apalagi isinya dua makhluk beda jenis kelamin yang belum sah.
"Taruh di meja biasa aja, Buk. Makasih ya..." sahut Sean dan Bu Nur langsung meletakkannya di meja samping pintu.
"Sama-sama Mas Sean... kalau Mbak Dea, mau dibuatin apa?"
"Nggak usah Bu Nur, makasih."
"Kalau gitu, Ibuk permisi dulu."
Aku dan Sean sama-sama mempersilakan. Ketika Bu Nur sudah sampai di ambang pintu, beliau berpapasan sama Mami Debora. Kulihat Bu Nur mengelus dada, sedangkan Mami terkejut kemudian terkekeh.
"Mami cepet banget pulangnya," ujarku saat beliau duduk di samping kananku.
Sean yang menempatkan diri di sebelah kiriku dari tadi, malah yang membalas, "baguslah... Mami udah tua, kalau kerja sebentar aja. Kalau perlu, istirahat di rumah aja, Mi."