Langkahku terasa sangat ringan saat meninggalkan rumah sakit. Tak putus senyum bahagia aku perlihatkan pada orang yang berpapasan denganku. Aku seolah ingin menyapa semua orang dan menyampaikan kabar gembira mengenai Rannu. Tetapi tentu saja hal itu tak bisa kulakukan. Ini hanya ekspresi rasa bahagia saja yang begitu membuncah dalam hatiku, mengalahkan saat keluargaku menerima pinangan Arion. Aku pastikan kekasihku itu akan cemburu jika aku memberitahunya. Tetapi aku sangat yakin, ia juga akan sama bahagianya dengan aku jika mengetahui Rannu akan meninggalkan tempat yang selama hampir enam bulan dihuninya.
Di dalam taksi menuju kantor Pak Jo, senyumku terus saja tersungging. Semoga orang-orang yang melihatku tidak memandang aneh dan menduga aku ada kelainan jiwa. Aduh, jangan sampai deh! Sekali lagi, ini hanya ekspresi rasa bahagia saja.