Kepalaku sudah mulai berasap sepertinya. Belum memikirkan CT scan Rannu, aku juga harus memikirkan atau dipaksa memikirkan pernyataan opa Arion yang meminta kami menikah bulan depan. Astaga! Bulan depan? Itu berapa hari lagi ya? Mendadak aku blank menghitung jumlah hari. Niatku untuk menyelesaikan desain untuk Ferdy jadi berantakan. Aku tidak bisa konsen. Padahal desainnya aku target selesai hari ini. Aku juga belum menyentuh dokumen dari Pak Jo. Lalu kuputuskan untuk berbaring sejenak. Lama-lama aku bisa gila kalau begini.