Serangan Arion berupa kata-kata ternyata lebih mematikan daripada serangan jantung. Karena dengan kata-katanya memaksa jantungku bekerja lebih keras. Aku jadi sangsi Arion yang kukenal betulkah Arion yang punya masa lalu kelam itu? Arion yang setiap ucapannya tegas dan tak berbantah? Pria itu mengapa berubah jadi seperti ini? Mengeluarkan kata-kata yang membuatku nyaris tak mempercayai pendengaranku. Ataukah pada dasarnya memang seperti itu untuk membuat wanita yang diincarnya bertekuk lutut kemudian meninggalkannya kala ia bosan? Berbagai dialog berkecamuk di kepalaku. Rasa tak percaya pun menyerangku. Ada yang salah, tetapi aku tak menemukan penyebabnya.
"Sandri…" Duh suara itu yang kadang membuat diriku tersentak kala mendengarnya, mengapa mendadak merdu sekali di telinga? Benar-benar ada yang salah dengan pendengaranku juga hatiku. Aku jadi nelangsa.
"Ya Mas."