LCD 81
Kamar tamu yang dipilih Putra sengaja letaknya tidak jauh dari kamarnya. Putra mau memanfaatkan moment dimana dia bisa dekat dengan Naya.
"Pa, Naya sekarang cantik ya?"
"Iya, beda banget sama dulu. Papa kira dia itu anak yang kurang tepat bergaul dengan Putra semasa sekolah. Tapi Papa salah, ternyata Putra jadi anak yang baik semenjak dekat dengan Naya dan … siapa temannya yang satu itu?" Tuan Sanjaya lupa.
"Abi. Anak sederhana yang pintar dan populer di sekolah."
"Ya, Naya dalam versi laki-laki."
"Maksud Papa?"
"Naya kurang lebih sama dengan Abi, dia sederhana. Bahkan untuk ukuran perempuan Naya kelewat sederhana tapi hatinya baik dan juga pintar. Nasib baik Putra tidak salah dalam berteman."
"Ya, Putra seperti mama. Pintar melihat kualitas. Tapi buruk dalam mengambil hati para gadis, seperti Papa."
"Apa? Papa ini tampan dan populer. Tentu banyak gadis yang tergila-gila dengan Papa."
"Iya, tapi Papa kaku. Tidak tau cara mendekati Mama."