Abi dan Naya melihat ke arah pintu, melihat siapa yang tiba-tiba masuk dengan sedikit keributan. Posisi Naya dan Abi yang berdekatan membuat gadis yang baru saja masuk memicingkan matanya. Aura kecemburuan timbul ke permukaan.
"Maafkan saya, tuan. Nona ini memaksa ingin masuk." kata sang sekretaris.
Naya berdecak melihat siapa yang datang. Ia merasa malu. Ternyata ucapannya tidak didengarkan. Fisa masih saja datang ke kantor untuk menemui Abi.
"Tidak apa-apa. Biarkan saja dia masuk. Kamu boleh kembali bekerja."
"Baik, tuan."
Naya berdiri tegak, ia segera membuat jarak dengan Abimanyu. Abi menyadari itu.
"Maaf mengganggu anda. Saya tidak lama. Saya datang hanya ingin mengucapkan terima kasih."
"Untuk apa?" tanya Abi datar.
"Ah, karena pimpinan sudah berbaik hati masih memberi kesempatan bagi keluarga Luwin untuk mengelola perusahaan Sunshine Group." kata Fisa dengan manis.
"Ah tentang itu. Sebenarnya aku tidak memberi kesempatan kepada keluarga Luwin.
"Maksud, anda?"