Vera dan Fisa sangat manis menyambut kepulangan Naya. Mereka bergantian memeluk Naya. Dalam Hati Naya merasa Aneh, karena ini sangat berbeda dengan sikap asli Fisa.
"Halo Naya, aku sangat merindukanmu." Kata Fisa sambil memeluk saudaranya itu.
Naya tidak menjawab apapun, ia hanya tersenyum sepantasnya saja.
"Ayo masuk, sayang. Di luar sangat dingin. Ah, Putra, apa kamu juga mau singgah dulu?" tanya Vera.
"Tidak tante, terima kasih. Saya langsung pulang saja."
"Baiklah, aku tidak bisa memaksamu. Hati-hati di jalan."
"Iya, tante."
"Ah, sayang sekali. Putra tidak mau masuk dulu." Fisa mengeluh.
Vera tidak menanggapi ucapan Fisa. Ia mengalihkan perhatian ke Naya. Vera penasaran dengan kondisi perusahaan sekarang.
"Apa kamu sudah makan? Kalau belum biar mama suruh bibi untuk memasakkan sesuatu untukmu."
"Terima kasih, Ma. Aku sudah makan bersama Putra sebelum pulang."