"Naya, tunggu." Adi meraih tangan Naya.
"Ada apa?"
"Aku ingin bicara sebentar." Pinta Adi dengan wajah serius.
Naya mengurungkan niatnya, lalu merubah posisi duduknya. "Ada apa?" tanya Naya sambil tersenyum.
Adi menjadi tidak tega untuk bicara. Naya terlihat begitu bahagia. Tapi Adi tidak punya pilihan lain. Ia harus mengatakannya sekarang.
"Nay, terima kasih karena tiga hari ini aku merasa sangat bahagia." Adi menggenggam tangan Naya. "Setelah ini aku akan pergi jauh. Kita tidak akan bertemu lagi. Kamu jaga diri baik-baik, ok? Hiduplah dengan bahagia. Temukan teman-teman barumu."
"Apa?" Apa maksudmu? kamunpasti bohobg kan? Kita pasti masih bisa bertemu walau tinggal di negara yang berbeda. Kamu mau pergi kemana?" Naya panik.
"Naya, dengarkan aku. Aku tidak akan pernah kembali. Jadi jangan pikirkan tentang aku lagi. Setelah ini kamu harus menemukan pria yang baik. Kamu pasti bisa." Adi meyakinkan.