"Sial!"
Juna memukul setir mobil untuk melampiaskan kekesalannya. Bola mata Juna liar memandang ke segala arah, dia begitu cemas memikirkan perkataan Fisa. Meskipun sebenarnya Juna sudah mendengar berita kehamilan Fisa dari dokter yang merawatnya saat jatuh pingsan beberapa waktu lalu, tapi Juna masih tetap tidak bisa bersikap biasa saat Fisa yang memberitahunya tentang berita tersebut.
Juna sama sekali belum siap untuk menjadi seorang Ayah, dia belum siap untuk menikah. Hal yang belum ingin dia lakukan dan pasti juga tidak mendapat persetujuan dari Ayahnya. Tuan Joni pasti marah besar jika mendengar berita kehamilan Fisa. Tuan Joni memang membebaskan Juna bergaul dengan siapa saja tapi dia tidak akan toleransi jika Juna menghamili seorang gadis. Apalagi gadis tersebut bukan dari golongan yang dia sukai.