Naya memutar tubuhnya, melihat siapa yang sedang berbicara kepadanya. "Kamu? kenapa ada disini? Kamu mengikutiku?" Naya bicara Naya meninggi.
"Kebetulan."
"Alasan, bilang saja jika kamu memang mengikutiku."
"Kalau benar, kenapa?"
"Terserah."
"Ayo kita temui pemilik butik ini."
"Kenapa aku harus pergi bersamamu?"
"Ah, berisik. Ikut saja, atau kau akan menyesal."
Naya menggerutu, dia terus mengomel di belakang Abimanyu, tentu saja hanya gerak bibir tanpa bersuara. Abimanyu akan memaki Naya jika dia tau hal tersebut. Abimanyu meminta kepada salah satu petugas di toko untuk memanggil owner butik. Tidak lama kemudian sang pemilik menemui Abimanyu. Naya terkejut karena pemiliknya adalah orang yang sedang ia cari.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya.