Mata Naya bergetar, ia menatap Putra cukup lama, bergeming tanpa sepatah katapun. Hingga Putra mulai mendekatkan wajahnya dan Winda baru bereaksi.
"Hmm, Putra. Aku-"
"Naya, aku serius. Sudah berulang kali aku menyatakan perasaanku kepadamu. Aku harap kamu mulai memikirkan jawabannya. Aku tidak mendesak, tapi aku tidak tau berapa lama lagi aku bisa menahan diri. Kita cukup lama saling mengenal. Aku berharap banyak, semoga kamu memberiku jawaban yang menggembirakan. Keluargaku terlanjur menyukaimu, jadi aku akan berusaha untuk memenangkan hatimu."
Hening kembali untuk beberapa saat. Winda tau, Putra sedang tidak bercanda. Kesungguhannya jelas terlihat dari cara Putra menatapnya.
"Hmm." Naya mengangguk pelan.
Hanya itu jawaban dari Naya Ia lalu berusaha menjaga jarak dengan Putra dan mengalihkan pandangannya ke sisi lain, entah mengapa dia menjadi sangat canggung kepada Putra, padahal pria di dekatnya ini selalu dapat membuat suasana cair. Tapi berbeda malam ini.