To. My Love, Ji
Aku lupa kalau kau selalu berangkat ke kantor sebelum jam 8 pagi.
Aku benar-benar lalai dan membuat kesalahan yang sangat ceroboh.
Hari ini, aku berangkat menuju Australia. Akhirnya, pamanku memintaku untuk mengelola perusahaan yang ada disana.
Aku sudah lama ingin memberitahukan kabar baik ini padamu tapi aku belum menemukan waktu yang tepat sampai kau memilih untuk berhenti mencintaiku lagi.
Ini sangat menyakitkan, Ji. Tapi tidak apa-apa, karena sampai kapanpun aku akan menganggap ini tidak pernah terjadi.
Kau masih kekasihku dan tidak ada yang bisa mengubah fakta ini.
Hari ini pesawatku berangkat pukul 10:00 dan sekarang sudah pukul 09.17 jadi aku harus buru-buru ke bandara dan tidak bisa menghampirimu di kantor.
Aku akan menghubungimu saat sudah sampai disana.
Oh, nanti aku akan membeli ponsel baru karena ponselku sepertinya hilang saat dalam perjalanan menuju rumahmu.
I Love You, Ji.
=Yongha=
******************************************************************************
Aku menemukan surat yang ditinggalkan Yongha. Ia sengaja meletakkan suratnya disamping komputerku agar lebih mudah ditemukan.
Sebelum berangkat ke kantor, aku memastikan Yongha masih tertidur lelap. Aku sengaja membiarkan Yongha tidur sampai kesadarannya kembali pulilh. Meskipun kami sudah tidak memiliki hubungan spesial, setidaknya aku masih menganggap Yongha sebagai kenangan terbaik untukku. Dan ya, alasan lainnya karena aku masih menyisakan sedikit perasaan untuknya.
Aku tidak tau bagaimana harus memberikan reaksi untuk surat ini. Apakah aku harus bahagia karena Yongha tidak akan menggangguku lagi, setidaknya dia tidak akan menemuiku. Atau apakah aku harus sedih karena tak bisa lagi melihat wajahnya?
Aku bingung...
Aku tidak tau cara memilih ekspresi yang harusnya aku tunjukan. Tapi saat ini, yang terasa di dadaku sedikit nyeri.
*****