Bayu pun terbangun awalnya ia merasa aneh dan bingung, tapi akhirnya ia sadar kini ia berada di rumah Satria, tiba-tiba pintu kamar terbuka.
"Akhirnya elu bangun juga !" sapanya sambil menatap Bayu.
"Eh iya, maaf gue ketiduran ! oh iya jam berapa sekarang ?" tanya Bayu.
"Pagi pukul 7 !" jawabnya singkat, Bayu terkejut.
"Serius ? perasaan gue tidur siang dan gue pikir sudah sore atau menjelang malam gitu !" Ujar Bayu tak percaya.
"Ya udah lo lihat diluar sore atau pagi ? gue ngerti sih, elu belum bisa mengendalikan kekuatan lo sendiri jadi cepat terkuras habis ! dan elu harus tidur lama untuk memulihkan energi lu ! seharusnya elu sadar, bukan lagi manusia biasa !" jawab Satria panjang lebar, Bayu terdiam dan mengakui.
"Iya, lo bener ! gue memang belum terbiasa dengan wujud serigala, semuanya terasa cepat bagi gue ! setelah bokap meninggal pakde gue mengabarkan hal itu, belum usai syok yang gue rasakan, gue sudah harus melakukan upacara bulan purnama sebagai tanda gue sebagai manusia serigala, abu-abu lagi dan dinyatakan sebagai satu-satunya di muka bumi ini ! ditambah gue harus menerima ilmu untuk menjaga diri gue !" curhat Bayu dan terdiam tertunduk, Satria tertegun ia mengangguk mengerti dia pun duduk di samping Bayu. terdengar suara tangisnya.
"Sorry, gue sedih ! bokap adalah satu-satunya keluarga gue yang masih ada sejak nyokap meninggal ketika gue masih kecil ! kecelakaan itu membuat gue terkejut dan kehilangan sekali !" Satria merangkul pundak Bayu dan menariknya ke dalam pelukannya.
"Iya gue ngerti perasaan elu !" katanya sambil mengusap pundak dan punggung Bayu. Entah lah dia sempat tertegun dengan sikap Satria yang begitu perduli padanya. Bayu pun merenggang pelukannya dan mengusap air matanya.
"Terima kasih !" ucapnya dan Satria hanya tersenyum.
"Gue akan bantu elu untuk mengendalikan kekuatan elu !" ujarnya. Bayu hanya mengangguk.
"Oh iya lu pasti laper ! tapi gue engga punya daging besar buat lu hanya nasi goreng !"
"Sialan loh ! gue manusia kali bukan binatang walau gue serigala !" jawab Bayu sambil memukul pundak Satria.
"Oh ya sorry gue mau kekamar mandi dulu !" Satria pun mengangguk dan keluar kamar dan sebelumnya menunjuk dimana kamar mandinya, Bayu pun masuk dan mencuci muka ia sadar tidak membawa kaca matanya yang palsu, tapi tidak apa-apalah. Setelah mencuci muka ia merasa ada yang aneh matanya menjadi tidak fokus dia harus menyipit matanya untuk melihat wajahnya di cermin dan betapa terkejutnya ia kembali seperti semula. Bayu berkaca mata dan bertubuh langsing, tubuh kekarnya hilang.
Ia pun keluar kamar, sebenarnya minus di matanya tidak besar tapi bila tidak menggunakan kaca mata harus beberapa saat hingga ia fokus kembali. di tempat tidur ia menemukan tas ranselnya.
Ia pun turun ke bawah, hidungnya mencium bau harum nasi goreng, ketka di dapur Satria menoleh dan tersenyum.
"Ayo sini duduk kita makan !" ujarnya. Bayu terdiam dan duduk di kursi. Satria mengambil piring berisi nasi goreng dan diletakan di depannya.
"Anu ... elo, lihat yang aneh engga dari gue ?" tanya Bayu pada Satria, ia melihat sekilas.
"Engga biasa aja, oh ya lo mau minum apa ?" tanya Satria tidak perduli perubahan Bayu.
"Air putih dingin aja !" jawab Bayu.
Dan mereka berdua pun sarapan pagi bersama tanpa saling berbicara tapi sesekali mata mereka saling bertatapan.
"Oh ya lo mau kuliah ?" tanya Satria.
"Iya tentu, kayaknya hari ini untuk melihat kelas baru !" jawab Bayu, Satria mengangguk. tiba-tiba hp nya Satria berdering.
"Hallo, latihan basket ? oke, jadi masih sekelas ? oke gue nanti kesana yu bro bye !" jawab Satria.
"Gue balik dulu ya !" ujar Bayu setelah selesai sarapan.
"Gue antar !"
"Engga usah !" tolak Bayu.
"Ini demi keamanan lu, coba lu lihat ! badan lo kembali semula itu artinya kekuatan elu untuk sementara istirahat dulu ! nah kalau ada seseorang dari kelompok itu ada gimana ?" jelas Satria khawatir.
"Kok elu khawatirin gue sih ?" tanya Bayu.
"Tentu saja, elu kan spesies langka !" jawab Satria mendekat ke arah Bayu.
"Sialan ! engga perlu deket-deket kali !" Bayu mundur, Satria tersenyum.
"Ini gara-gara feromon elu !"
"Feromon apa itu ?"
"Setiap binatang punya sesuatu untuk memikat lawan jenis ! dari baunya, gerak geriknya dsb ! dan elu punya itu terutama bau lo !" Kini Satria sudah sangat dekat sedang tubuh Bayu menempel di dinding.
"Gue kan cowok, elu juga !"
"Elu tuh beda, klan Abu-abu punya 2 gender tergantung pasangannya ! dan klan serigala abu-abu memang di gariskan sebagai pembuah atau betina dari klan lain hitam dan putih sebagai pejantan !" jelas Satria.
"Benarkah ? berarti lo punya darah salah satu dari mereka !" Bayu kini menatap Satria, sementara Satria tertegun.
"Maksud lo ?"
"Simplenya, elu tadi bilang gue sebagai betina dan punya feromon yang bisa memikat lawan jenis ! nah hal itu hanya terjadi pada sesama saja misal gue Serigala abu-abu tentu dengan sesama serigala lagi dong ! engga mungkin manusia merasakan bau dan feromon gue kalau tidak, elu punya setidaknya sama dengan gue darah Serigala entah hitam atau putih !" jelas Bayu dan Satria terdiam karena yang dikatakan Bayu benar.
"Selain itu gue yakin, cincin itu masih ada hubungannya dengan klan Serigala, kenapa ? lo lihat sendiri kan gelang gue dan cincin lo sama bersinarnya dan itu hanya bisa digunakan khusus klan serigala, manusia biasa tidak bisa !" lanjut Bayu.
"Kalau gue masih punya kekuatan itu bisa diketahui elu dari klan mana darah yang mengalir di tubuh lo dan ... "
"Stop ... elu jangan terusin !" bisik Satria. "Satu hal lagi ... feromon elu keluar karena elu suka gue ! kalau gue memang punya darah serigala itu artinya elu sama gue pasangan !" Bayu bisa merasakan hembusan nafas Satria di wajahnya. Bayu menelan ludah, dadanya berdebar keras.
"Lu ... mau ... ngapain ... !" ujarnya pelan. Wajah Satria semakin dekat. Perlahan Bayu merasakan sapuan bibir hangat dan kenyal Satria di bibirnya, tubuhnya mengejang,
Tapi tak lama Satria melepas ciuman dibibir Bayu, Dia tertegun dan tak percaya dengan apa yang dilakukannya.
"Aneh ... lu gabungan dari dua klan pejantan Serigala putih dan hitam !" ucap Bayu tanpa sadar. Satria tertegun.
"lo tahu ?" tanya Satria.
"Ketika lo ... anu ... cium gue ...gue bisa merasakan hal itu !" muka Bayu memerah, "itu artinya lo langka juga kaya gue !"
"Sudah kita pergi ! lo engga ke kampus kan !" Satria membalik tubuhnya, Sementara Bayu menelan ludah dadanya masih berdebat dan tak petcaya dengan apa yang terjadi, mereka berdua kini di mobil tidak ada pembicaraan apapun di antara keduanya.
Bayu pun turun dari mobil Satria, tapi dia tak mengatakan apapun dan langsung pergi. Bayu terdiam dan membalik tubuhnya masuk ke kosan.
Bersambung ...