Chereads / MISTERI GELANG KUTUKAN ! / Chapter 2 - Rahasia Gelang Kutukan

Chapter 2 - Rahasia Gelang Kutukan

Malam itu Bayu tidak bisa tidur, dia tak menyangka akan seperti ini. Awalnya ia datang hanya untuk menghadiri pemakanan ayahnya. Dia menatap gelang dengan tulusan aksara jawa di sekelilingnya. Dulu ia tertarik ketika pertama kali melihat gelang ketika itu dia masih SD di tangan Ayahnya dan menginginkannya tapi ayahnya melarang.

Ketika usianya 15 tahun, Ayahnya tiba-tiba memberikan gelang itu sebagai hadiah ulang tahun dan itu sangat membahagiakannya. Sejak saat itu ayahnya kadang-kadang bertanya dengan pertanyaan aneh. Apakah ia sering bermimpi buruk atau apakah ia mengalami hal yang aneh. Dia menjawabnya semua baik-baik saja dan merasa nyaman saja.

Gelang itu memang tidak terlalu mencolok jadi tidak mencuri perhatian orang lain. bahkan gurunya sendiri tidak mempermasahkan dia menggunakan gelang itu selama ini. Sebagai keturunan jawa pasti ada adat leluruhurnya sendiri dan Bayu sendiri tidak begitu mengerti.

Memang ketika tinggal di rumah si mbah yaitu kakek nenek nya selalu melakukan tradisi jawa. termasuk merayakan satu suro yang di anggap oleh masyarakat jawa sebagain hari spiritual yang sangat baik. Tak terasa ia mengantuk dan tertidur.

-----------

Keesokan paginya ia dibangunkan pakdenya, padahal dia masih ngantuk. Dia terkejut karena masih pagi sekali yaitu pukul 4 pagi ! Tapi menurut pakde perjalanan mereka akan sangat jauh agar tidak kemalaman begitu sampai tujuan.

Sekarang Bayu dan Pakdenya sedang dalam perjalan yang tidak ketahuinya mau kemana Pakdenya melirik Bayu.

"Maafkan pakde Bayu, ini mungkin mengejutkanmu tapi harus dilakukan sebelum terlambat !" ujar pakdenya,

"Maksud pakde ?"

"Kita akan melakukan pensucian tubuhmu, kalau tidak tubuhmu akan di kuasai hawa jahat dan itu sangat berbahaya ! kenapa ? bila kamu menjadi manusia serigala tak akan bisa di kendalikan dan akan jatuh korban !" jawab Pakdenya.

"Oh iya, pakde lupa menyebutkan surat wasiat yang ke dua ! yaitu seluruh harta kekayaan ayahmu jatuh kepadamu ! termasuk rumah si mbah !" lanjut pakdenya.

"Pakde tidak keberatan dengan semuanya ?" tanya Bayu. Pakde hanya tertawa.

"Semua sudah mendapatkannya Bayu ! jadi itu hak milik mu sendiri !" jawabnya.

"Anu pakde juga ... manusia serigala ?" Pakde malah melirik Bayu.

"menurutmu ?"

"Aku enggak tahu pakde !"

"Tentu saja !" Bayu terkejut.

"Tapi aku berbeda denganmu Bayu ! kamu punya darah khusus yang tidak dimiliki oleh yang lainnya !" jawab pakde Marto.

"Maksud pakde ?"

"Bayu setiap anak lelaki dari trah kita seluruhnya ada darah serigalanya termasuk ayahmu ! hanya saja semua kemampuan kami beda-beda levelnya ! bisa disebut kami serigala hitam level terendah dan paling kuat adalah serigala berbulu abu-abu dan itu sangat langka ! seperti ku bilang hanya 50 orang saja dari seluruh keturunan kita !" jawab pakdenya.

"Aku tidak mengerti apa kebaikannya mempunyai darah kutukan serigala !" tanya Bayu masih penasaran dan tidak mengerti. Pakde hanya tersenyum dia sangat mengerti perasaan keponakannya itu.

"Kenapa di sebut kutukan karena kita berbeda ! pada dasarnya ini ada ilmu turunan dari leluhur kepada anak cucu yang harus diwariskan turun temurun ! sampai pasangan gelang ditemukan !" jelas pakde.

"Jadi sebenarnya gelang satunya itu hilang ?"

"Bukan di curi ! dan itu menjadi musuh kita !" ujar pakde. Bayu semakin tidak mengerti.

"Sudahlah nanti saja pakde ceritakan semuanya !" ujar pakde Marto. Bayu hanya terdiam saja.

-------------

Menjelang sore mereka sudah sampai di kaki sebuah gunung yang di keramatkan oleh sebagian masyarakat jawa.

"Mulau dari sini kita akan jalan kaki menuju atas !" ujar pakde menunjuk sebuah jalan setapak. "Ayo kita naik sebelum kemalaman di jalan !".

Mereka pun naik ke atas gunung dengan menggunakankan jalan setapak yang menanjak dan cukup terjal. Entah berapa lama berjalan , kaki Bayu terasa berat ia tidak pernah mendaki gunung sebelumnya, dia juga tidak begitu suka dengan olah raga kecuali renang, tubuhnya lelah dan cape.

Matahari pun mulai terbenam, udara terasa sangat dingin dan juga gelap kiri kanan adalah hutan lebat sementara jalan setapak makin lama makin menengecil dan dirasa licin, tadi kabut pun mulai turun. Pakde berjalan di depan.

"Kita sudah sampai !" pakde Marto menunjuk sebuah gerbang berbentuk gapura dari batu, yang membuat heran di kiri kanan ada patung serigala ! makin lama mendekati di depan gapura ada seorang kakek-kakel berjenggot panjang yang berwarna putih sedada menunggu mereka dengan obor ditangannya.

"Selamat datang, ndoro Kanjeng !" sapanya dengan takzim dan membungkuk, pakde Marto hanya mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat dari si kakek.

"Mari ikut saya !" ujarnya dan membiarkan pakde Marto di depan, diikuti oleh Bayu yang basah oleh keringat karena sudah berjalan jauh, mengusap peluhnya. sementara si kakek ada di dibelakangnya sambil tersenyum.

Mereka memasuki gerbang gapura, secara mengejutkan Bayu merasa aneh ! suasana seketika berubah terang benderang semuanya terlihat jelas, yang asalnya gelap gulita dan tadinya dingin berubah hangat. Makin lama makin memasuki jalan yang semula kecil menjadi lebar.

Tak lama ia melihat bangunan aneh, seperti jaman kerajaan dahulu ! bangunan dengan atap rumbia, tembok dari batu bata. banyak gapura dan seperti candi. Sesekali dia mengusap wajahnya serasa bermimpi atau tidak.Banyak orang lalu lalang makin lama makin banyak dengan pakaian jaman dahulu. yang lelaki memakai rompi saja dengan celana pangsi hitam, sementara yang perempuan memakai kemben dan kain batik rambutnya di sanggul.

Bayu melihat semuanya menunduk dan memberi hormat kepada pakde Manto, seolah dia orang yang sangat penting setingkat seorang Raja ! Sampailah dia di gapura yang lebih tinggi dan besar juga, tembok yang juga tinggi. Ada tangga yang juga tinggi depannya dijaga dua penjaga. Bayu terkejut karena muka mereka bukan manusia tapi berwajah serigala ! bulu hitam mereka menghiasi dari kepala sampai kaki hanya dari leher ke bawah masih manusia. Tangan dan kaki mereka jarinya panjang dan runcing seperti jari kaki serigala.

Kembali mereka menghormat kepada pakde Marto, kemudian masuk kedalam Bayu menduga ini adalah istana kerajaan, karena bangunan di dalamnya semuanya besar dan luas dan juga mewah. Mereka kini ada di bangunan paling besar dan luas. Tiba-tiba tubuh pakde Manto bergetar hebat.

"Aaasrrghhhh !" terdengar suara geraman dari mulutnya, tubuhnya mulai membesar dan membungkuk, jari tangan dan kakinya berubah panjang serta mulai tumbuh bulu makin lama makin lebat. Baju dan celananya yang dipakainya mulai robek dan wajahnya mulai berubah, mulut dan hidungnya menjadi moncong, giginya panjang runcing, telinganya memanjang dan runcing.

Sekarang seluruh tubuhnya berubah menjadi serigala sangat besar berbulu hitam lebat dengan mata merah menatap Bayu. mulutnya menyeringai dengan gigi taring yang tajam, kuku yang tajam siap merobek tubuh siapapun menjadi kepingan.

"Bayu, selamat datang di Kerajaan Serigala ! ini adalah tempat kita sesungguhnya dari jaman dahulu tidak berubah sedikitpun ! yang ada disini adalah keturunan trah kita semuanya yang sama ! kekuatan gaib telah melindungi mereka dari mata manusia !" ujar pakde Manto dengan suara berat.

"Ini wujud asliku dan juga nanti kamu, bila sudah sama seperti kami semua ! jangan takut dan terima saja garis keturunan terkutuk ini dalam darahmu !' lanjutnya. Bayu hanya terdiam.

Bersambung ...