Ayumi sudah tahu tentang gelang itu semuanya termasuk ada satu gelang lain, selain punyanya yaitu adalah pasangannya. Walau tahu harus di satukan gelang itu agar bisa lebih kuat dengan resiko akan menghetikan keturunan Serigala. Ya menurut si mbah yang mengajarinya bila kedua gelang bersatu maka dia dan orang satu lagi akan menjadi klan terakhir dari manusia serigala, karena kutukan turun temurun akan hilang begitu saja dan bila mempunyai anak, dia menjadi anak biasa atau normal.
Ayumi tidak mau seperti itu, bukan hanya dirinya sepertinya kakek buyutnya di masa lalu juga menginginkan yang sama. Makanya gelang ini di bawa pergi agar tidak ditemukan oleh yang satunya. Cerita terdahulu gelang putih sebenarnya milik clan Serigala putih dan itu tidak boleh disatukan dengan gelang hitam milik clan Serigala Hitam. Mereka tidak mau clan manusia serigala musnah begitu saja setelah melewati waktu yang sangat lama sampai sekarang. Mereka tidak perduli apapun juga, bahkan jika para manusia tahu !
----------
Kita kembali ke Bayu, tak terasa sudah sebulan waktu sana Bayu tinggal. 3 hari lagi sebelum bulan purnama penuh dan konon tahun ini bulan yang paling besar dengan cahaya energi kuat akan datang. Semua penduduk seperti bersiap hendak mengadakan pesta penyambutan purnama.
Sedikit demi sedikit pakde Manto mengajari Bayu ilmu khusus, menurutnya manusia serigala dalam diri Bayu belum keluar karena istimewa, tidak seperti darah clan serigala biasa yang sudah bisa di rasakan oleh seseorang bahkan ketika masih anak-anak.
Pakde juga mulai menceritakan asal usul manusia serigala serta sejarahnya. Konon ribuan tahun lampau pada masa kerajaan kuno, sebelum masa kerajaan moderen besar tumbuh seperti Majapahit dan Sriwijaya hadir di muka bumi pertiwi Indonesia. Waktu itu indonesia tanah dan wilayahnya masih belum terjamah dan masih muda karena baru terbentuk menjadi kepulauan.
Suatu hari datanglah para pendatang yang masuk dan menetap serta menyebar ke seantero wilayah nusantara. mereka kemudian membangun koloni atau tempat tinggal dengan sangat sederhana. mereka masih menyembah segala benda dengan sebutan dewa.
Beberapa ratus tahun kemudian, tumbuhlah beberapa kerajaan kuno di pulau Jawa yang lebih besar dan kuat di banding kerajaan moderen beberapa abad kemudian. Mereka menganut kesaktian yang lebih tinggi dan hebat. Tapi sayang semua hancur dengan berbagai alasan yang paling utama adalah bencana alam selanjutnya perpecahan karena perebutan kekuasaan. Sisanya dari mereka kembali menyebar dan membentuk peradaban yang baru lagi.
Di antaranya tersebutlah dua mpu yang sakti mandraguna. Suatu hari meteor besar jatuh ke sebuah gunung kecil keduanya pun mengejar batuan dari ruang angkasa yang hancut menghantam dan membuat sebuah kawah besar dan suatu hari nanti menjadi sebuah danau.
Sesampainya di sana ternyata meteor tersebut hancur berkeping-keping tak bersisa sedikitpun. Kedua mpu ini dikenal berbeda aliran yang satu hitam, satu lagi putih. mereka berdua ingin membuat benda pusaka dari batu meteor yang jatuh itu.
"Sepertinya tidak ada yang bersisa dari batu dari langit ki sanak !" ujar yang memakai pakaian serba putih. pada rekannya yang berdiri tak jauh dari dirinya yang memakai pakaian serba hitam.
"Sial, padahal aku sudah bermimpi lama bahwa suatu saat benda akan jatuh dari langit !" jawab lelaki berbaju hitam kecewa.
"Aku juga merasakan firasat buruk tentang ini !" kakek berbaju putih mengatakan hal sama,
Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dari tempat itu dengan rasa yang kecewa dan keduanya melesat pergi dari tempat itu.
"Tunggu, sebentar !" teriak seseorang ternyata itu kakek berbaju hitam. kakek berbaju putih pun berhenti.
"Ada apa ki sanak ?" tanyanya heran.
"Kamu mengambilnya bukan ?" si kakek putih heran.
"Kamu juga bukan ?" keduanya terdiam.
"Baiklah aku memang mengambilnya, ini !" si kakek putih memperlihatkan batu sekepalan tangannya.
"Aku juga !" si kakek berbaju hitam mengeluarkan benda yang sama dengan ditangan kakek putih. "ini tidak cukup untuk membuat benda pusaka berupa senjata ! tapi inilah yang kita dapat !" lanjut kakek hitam di angguki kakek putih.
"Begini saja, bagaimana kalau kita ketemu lagi dalam beberapa purnama, apa yang bisa kita buat dengan benda langit ini ? apa kamu setuju ?" Ujar kakek hitam pada kakek putih.
"Baiklah aku setuju !" jawab si kakek putih.
"Kalau begitu aku duluan !" si kakek hitam melesat pergi, si kakek putih hanya menggeleng kepala dan pergi juga menyusul si kakek hitam.
Begitulah waktu terus berlalu beberapa purnama sudah terlewati, akhirnya kedua mpu itu kembali ke tempat perjanjian yang telah di sepakati. Tempat ini sudah agak sedikit berbeda dari pertama kali bertemu. Begitupun keduanya janggut kedua sudah tumbuh panjang.
"Bagaimana, sudahlahkah ki sanak membuat sesuatu ?" tanya kakek putih karena semuanya serba putih. Si kakek hitam yang sama dengannya juga mengangguk.
"Awalnya aku bingung mau membuat apa ? tapi akhirnya aku terbesit sebuah benda pusaka tapi bukan senjata ini adalah lebih ke sebuah kekuatan yang ku simpan di benda ini !" jelas si kakek hitam.
"Sepertinya kita sama, aku juga seperti itu ! tapi tunggu, ini bukan aku mengikutimu hanya benda itu yang aku juga bisa buat dengan batu sebesar itu !" jawab si kakek putih.
"Sebuah gelang kah ?" tebak si kakek hitam, kakek putih mengangguk.
"Mari kita perlihatkan benda itu sama-sama !" jawab si kakek putih dan di setujui kakek hitam. Dan kemudian keduanya mengeluarkan dua buah gelang yang warnanya berbeda.
"Inilah gelang pusaka yang kubuat entah kenapa setelah ini jadi berubah menjadi gelang putih !" ujar kakek hitam.
"Aku juga sama, batu yang kubuat juga berubah menjadi hitam !" jawab si kakek putih memperlihatkan gelang dibuatnya keduanya masih polos.
"Hmmm, kamu mau mencobanya ?" tanya kakek hitam.
"Apa maksudmu ?"
"Mencoba benda pusaka itu untuk bertarung ?" tanya kakek hitam menantang.
"Aku tidak mau, ki sanak !" tolak kakek putih.
"Kenapa kau takut ? kau tahu ki sanak pada akhirnya benda ini akan jatuh ke tangan seseorang untuk mengetahui kekuatan gelang ini kita harus mencobanya !" ujar kakek hitam.
"Pada akhirnya ini akan pertarungan ilmu kesaktian kita berdua !" jawab Kakek putih.
"Tentu saja, gelang ini kita yang membuatnya ! itu artinya kesaktian kita ada di dalamnya !"
"Baiklah ku terima tantangan ini ! tapi hanya sebatas sejauh mana mencoba kekuatan benda dari luar angkasa ini, setelah itu selesai ! tak ada yang menang atau kalah dalam petarungan ini ! ini hanya percobaan saja !" jelas si kakek putih.
"Baiklah aku setuju !" jawab si kakek hitam.
Maka kedua kakek itu pun bertarung dengan menggunakan gelang buatan mereka sendiri. Entah berapa lama mereka bertarung dari terang siang hari hingga gelapnya malam. Sejauh ini kekuatan mereka sama dan belum ada yang terkena ilmu lawan.
"Batu ini luar biasa, memberikan kekuatan lebih pada tubuhku !" teriak kakek hitam di sela pertarungan.
"kamu benar, aku juga merasakan hal sama !" jawab si kakek putih.
Waktu terus berlalu, entah sampai kapan pertarungan ini berakhir ! mereka mengeluaran semua jurus dan ilmu kadigdayaan yang luar biasa hebat, tak mereka sadari semua hutan, batu yang ada di situ hancur lebur akibat pertarungan mereka.
"Tunggu, kurasa ini sudah cukup ! kita sama mempunyai kekuatan yang hebat !" ujar kakek putih menghentikan pertarungan. Si kakek hitam pun juga menghentikan pertarungan.
"Baiklah aku setuju !" jawab si kakek hitam.
"Sudah berapa lama kita bertarung ? lihat bulan purnama !" tunjuk si kakek putih menunjuk langit malam yang dihiasi bulan purnama penuh dan terang.
"Entahlah !" jawab si kakek hitam yang juga menatap bulan purnama.
" Ki sanak apa kau tidak merasakan sesuatu ?" tanya si kakek putih kemudian melirik ke arah gelangnya yang terlihat berkilauan tertimpa sinar rembulan. Ternyata juga di alami si kakek hitam gelangnya bersinar sama seperti dirinya.
"Ini tidak mungkin aku merasakan energi sinar bulan masuk ke dalam gelang serta ke tubuhku !" teriak si kakek hitam. Tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat. si kakek putih tertegun tanpa disadari ia pun mengalami hal sama.
"Aaaahhhhh ... !!" keduanya sontak berteriak keras, perlahan tapi pasti ada yang berubah dari tubuh mereka, terlihat tumbuh bulu dari tangan, kaki dan semuanya. Dalam waktu singkat semua berubah.
"Apa ini sebenarnya ?" tanya mereka, keduanya terkejut melihat tampilan kedua.
"Serigala !!" teriak mereka berdua. kakek putih menjadi Serigala putih, sedang kakek hitam jadi Serigala Hitam yang besar dari ukuran serigala pada umumnya.
"Sudah ku duga ! ternyata firasatku benar adanya !" ujar si kakek putih. kemudian dia merapal sesuatu, tiba-tiba gelang yang semula polos kini ada tulisan aksara jawa kuno disekelilingnya. dia memejamkan mata dan perlahan kembali kewujud asalnya.
"Kemarilah ki sanak aku akan berikan mantra penetralisir agar kamu bisa kembali !" ujanya pada si kakek hitam.
"Aku tidak mau !" tolak si kakek hitam.
"Apa kau ingin tetap pada wujudmu sekarang ini ?" si kakek hitam terdiam.
"Baiklah, lakukan !" perintahnya dan si kakek merapal mantra dan sama seperti gelang miliknya kini dihiasi mantra disekelilingnya. Dan kembali ke asal.
"Dari kau dapatkan mantra itu ?" tanya setelah menjadi manusia,
"Wangsit ! ketika aku bertapa, saat akan membuat benda ini ! awalnya aku bingung kenapa harus ada mantra ! sekarang aku mengerti !" jelas kakek putih.
Bersambung ....