Chereads / Fight in Love / Chapter 24 - 23

Chapter 24 - 23

Dirumah sakit,nara belum juga sadar setelah diobati oleh dokter 30 menit yang lalu. Disana ada mama dan papanya yang setia menemaninya. Terdengar suara ketukan pintu lalu masuklah Sam.

"Hai uncle,aunty" Sam menyapa ramah dan tersenyum

"Siapa kamu?" Tanya papa nara menyilang kan kedua tangannya didepan dada

"Saya Samuel Whittaker,teman satu tim Nara di FBI"

Papa nara mengangguk. "Nara sedang dalam kasus apa?"

"Kami sedang tidak menjalani misi apapun dalam seminggu terakhir,uncle"

"Kalau gitu gimana ini bisa terjadi?"

"Saya juga belum tahu,nanti akan saya selidiki siapa dalang dari ini semua"

Papa nara mengangguk tersenyum. Beberapa saat kemudian nara sadar setelah sekian lama dia pingsan.

"Rich,dimana kau?"

"Nara,ini mama" mama nara mencoba menenangkan anaknya.

"Mama dimana rich?"

"Rich gak ada disini Nara. Aku yang disini" Sam tersenyum pada nara.

"Oh hai Sam"

Papa nara mendekati anaknya. "Apa kamu ingin bertemu dengan rich?" Bisik papa nara.

"Gak kok pa. Mama dan papa bisa keluar sebentar? Nara mau bicara dengan Sam?" Pinta nara.

"Kenapa Harus berdua?" Papa nara mengerutkan keningnya.

"Ini masalah FBI pa. Papa tahukan semua yang bersangkut paut dengan FBI itu rahasia" nara mencoba memberikan pengertian.

Papa nara tak menjawab,dia langsung keluar bersama dengan mama nara.

"Sam,ada yang ingin aku ceritakan"

Sam yang awalnya berdiri di jendela dan menatap keluar sekarang berjalan mendekati nara yang tertidur di bad pasien. "Aku sudah tahu. Diego itu rich,benarkan?"

"Bagaimana kamu tahu?"

"Tadi pagi aku menelpon rich untuk menanyakanmu yang menghilang tanpa kabar" Sam memberikan jeda di perkataannya. "Tapi dia malah menceritakan semuanya"

"Semuanya Sam?"

"Ya,semuanya"

Wajah nara pucat seketika. Ia takut kalau nantinya Sam akan marah karna perjodohannya dengan rich.

Padahal yang dimaksud Sam tadi ialah Rich sudah memberitahu identitasnya dan tidak menyinggung perjodohannya dengan Nara. Jadi Sam masih belum tahu tentang perjodohan antara Nara dan Rich.

"Sam,apa kamu juga tahu tentang per-" belum sempat nara menghabiskan perkataannya tadi karna papa nara masuk kembali ke ruangannya.

"Maaf mengganggu Nara,ada tamu" papa nara mempersilahkan tamunya untuk masuk. Seorang pria muda yang nara kenali melangkah masuk.

"Dom?" Nara mengerutkan keningnya.

Sam berdehem. "Nara,aku permisi ke toilet sebentar". Nara mengangguk, Sam kemudian melangkah masuk kedalam toilet.

"Hai kak nara! Aku dengar kamu masuk rumah sakit?" Dom menyapa nara dengan ramah.

"Dimana rich?"

"Dia tadi bersamaku,tapi sekarang..." Dom menggantungkan ucapannya.

Tiba tiba masuklah rich dengan sebuket bunga ditangannya. "Aku disini Nara"

Semua menoleh kearah rich. Rich mendekati nara dengan senyum diwajahnya.

"Halo Uncle,maaf tadi gak angkat panggilan dari uncle tadi" Rich menyapa papa nara dengan ramah.

"Gak masalah,yang penting kamu udah dateng"

Rich tersenyum kearah dokter. Ia kemudian duduk disamping Nara. "Gimana keadaanmu?" Rich memberikan buket bunga yang ia pegang.

"Aku udah baikan. Makasih bunganya" Nara meraih buket bunga yang diberikan Rich lalu memberikannya pada Mamanya.

Nara mencoba untuk duduk,rich membantu nara untuk duduk. Mama dan papa nara tersenyum melihat Nara dan Rich.

"Gimana bisa kamu tertembak?" Tanya Dom.

"Aku gak sengaja tertembak. Sebuah peluru nyasar mengenai tubuhku" Nara tersenyum pada Dom

"Apa luka itu sakit?" Rich menggenggam tangan nara

"Sekarang udah mulai membaik" nara tersenyum dan memegang pipi Rich untuk meyakinkan rich.

Dom berdehem dan terbatuk batuk.

"Sepertinya kita harus keluar nih" goda papa nara.

Dom,papa dan mama nara meninggalkan mereka berdua. Ketika suara langkah kaki mereka sudah menjauh,Nara dan Rich mulai bertengkar lagi.

"Lepaskan tanganku!" Bentak Nara dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Rich.

"Aku jijik menyentuh tanganmu" rich melepaskan genggamannya.

"Kalau aja gak ada mama dan papa,aku sudah menamparmu tadi!"

Saat Nara dan rich sedang beradu mulut dengan hebatnya,Sam keluar dari toilet. Sam mengerutkan keningnya saat melihat jarak antara nara dan rich yang sangat dekat. "Apa maksudnya ini?"

Rich menjauh dari nara. Ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Bukannya kamu harus menceritakan semuanya ke pacarmu"

"Katanya kamu udah ceritain semuanya,rich!"

Sam semakin tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh nara dan rich. "Cerita apaah sih? Aku gak ngerti?"

"Bukannya kamu udah tahu?" Kini Nara sama binggungnya denga Sam

"Tahu apa?"

"Rich sudah menceritakannya bukan?" Nara menatap rich

"Aku gak ngerti apapun. Aku pulang sekarang!!" Sam kesal lalu menuju pintu dan membanting nya sebagai rasa pelampiasan kekesalannya.

Rich tersenyum senang sedangkan Nara berdecak kesal. "Puas kamu?"

"Aku gak ngerti"

"Puas kamu udah buat aku dan Sam bertengkar?"

"Puas banget" rich tertawa iblis.

"Sekarang kamu mau apa?"

"Aku juga gak tahu. Oh ya daddy katakan minggu depan kita tunangan"

"Tapi aku belum siap untuk menceritakan tentang perjodohan bodoh ini ke Sam"

"Bukan urusan aku! Sekarang aku mau cabut ke base camp"

"Awas saja kamu rich!!" Nara menunjuk nunjuk rich.

Rich tak peduli. Ia melangkah menuju pintu keluar ruangan nara. "Dan satu lagi nara,kamu jangan mencampuri urusan bisnisku lagi! Get it miss?"

Rich lalu keluar dari ruangan Nara dan pergi ke base campnya bersama Dom.

"Dasar wanita bodoh!" Rich tertawa sinis.

Nara yang dirumah sakit juga mengumpat rich.

"Dasar pria brengsek!!"

*** *** ***