Chereads / Secrets (Of Us) / Chapter 15 - 15

Chapter 15 - 15

Sebuah hari yang sama mencengangkannya dengan hari ujian akhir semester telah datang, semua siswa Altha sudah mempersiapkan diri untuk hari ujian penentuan kelas ini.

"Semoga aku tetap kelas 12-2" batin Zhizi saat memasuki ruangan kelasnya yang menjadi ruangan tempur sekarang.

Para guru memberikan instruksi untuk memulai ujian, hanya ada satu sesi ujian yang akan berlangsung selama 90 menit.

Detik-detik waktu ujian berlalu, semua siswa siswi fokus dengan lembaran soalnya masing-masing. Pengawasan juga sangat ketat setiap ruangan diawasi oleh dua orang guru.

"Ini UN atau apa sih" batin Zhizi yang merasa pengawasan nya terlalu berlebihan, guru pengawas juga sangat betah berjalan jalan mengelilingi ruang kelas.

Soal ujian itu terdiri dari pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

Zhizi terlebih dahulu menjawab soal B. Inggris, B. Indonesia dan biologi. Kemudian mata pelajaran tersulit diakhir.

Sekitar 15 menit terakhir Zhizi sebenarnya sudah siap menjawab semua soal, lebih tepatnya menebak-nebak semua soal yang ia coba jawab tapi tak menemukan nya.

"Dilama-lamain disini kalo memang aslinya gak tahu gak akan ada jawaban turun dari langit" itulah pikiran Zhizi. Biasanya siswa lain akan bertahan dibangkunya walau sudah tahu gak akan ada jawaban jatuh dari langit sampe detik terakhir ujian. Kecuali ujiannya tak seketat ini.

Zhizi langsung mengumpulkan kertasnya kedepan dan keluar ruangan, mungkin teman sekelasnya akan berfikir dia berhasil menjawab soal dengan mudah dan benar. Padahal kenyataannya nya adalah kebalikan nya.

Zhizi menunggu diluar kelas, Aina belum keluar karena waktu belum berakhir. Dan tanpa sengaja dia melihat Lucas yang juga sudah keluar kelas. Ia melihat pergerakan Lucas yang juga dikoridor kelas sambil bersandar di dinding. Laki-laki itu menyadari Zhizi menatap nya, ia melihat Zhizi dan otomatis Zhizi tersenyum. Sayangnya Lucas tidak membalas dan melihat Kearah lain.

"Apa gue ada salah? Dari semalam dia kayak kesal banget deh sama gue" batin Zhizi, dengan keberaniannya Zhizi melangkah menuju tempat Lucas berada. Meski menyadari Zhizi mendekat Lucas hanya diam.

"Eh Lucas, gimana ujian Lo?"

Lucas melihat Zhizi sebentar

"Yah gitu, lancar"

"Asik, enaknya kalo pintar yah itu gak khawatir sama hasil. Udah jelas bagus"

Lucas tidak menjawab lagi, dia hanya diam dan asik menggunakan HP nya.

Bell pertanda ujian berhenti dan semua lembar jawaban siswa baik yang belum siap harus dikumpulkan. Aina akhirnya keluar dari kelas mereka dan mencari keberadaan Zhizi yang sudah nyasar ke koridor kelas Lucas.

"Eh kalian bedua ini! Cepat banget keluar. Pinter banget sih" ucap Aina yang menghampiri mereka.

"Ujian Lo gimana?' tanya Lucas pada Aina

"Nanyak Lo?! Udah tahu otak gue gak se jenius Lo"

"Makanya belajar" ucap Lucas. Dan benar saja niat Lucas memanasi Zhizi berhasil, Zhizi terdiam diantara percakapan mereka dua. Bukan cemburu tapi lebih kearah bingung sendiri. Kenapa Lucas seolah sedang marah dengannya.

"Lo gimana? Bakalan pindah ke kelas 12-1 nih kayaknya" ucap Aina

"Itu namanya mukjizat. Gue bahkan gak bisa jawab semua soal" ucap Zhizi

"Lah? Lo aja cepat selesai" heran Aina

"Itu karena gue gak tahu mau jawab apa lagi. Ngapain lama-lama dikelas toh gak ada jawaban jatuh dari langit" ucap Zhizi jujur. Lucas juga menyimak itu

"Yaudah aku mau ke asrama, soalnya gue lama tidur semalam" ucap Zhizi

"Yah jam 2 malam Lo masih belajar" ucap Aina

"Kok Lo tahu?"

"Gue kebangun karena haus dan ngelihat Lo masih belajar"

"Ooo... Yaudah bye" ucap Zhizi sebelum pergi meninggalkan Lucas dan Aina, dia benar-benar mengantuk dan sekarang dia bisa membalas kurang tidurnya

"Kenapa dia belajar segitunya?" Ucap Lucas

"Kami gak sejenius elo dan gue mau tidur juga sebenarnya. Sekarang waktunya para guru yang sibuk dengan kertas jawaban kita. Semoga beruntung buat diri gue. Kalo Lo sih pasti tetap IPA 1" ucap Aina yang juga berlalu menuju asramanya.

Sekepergian Aina dan Zhizi Lucas tersadar dengan kecuekannya tadi.

"Apa gue kelewatan yah tadi?" Batin Lucas

"Eh Lucas gimana ujian Lo?" Tanya Dasha yang sekelas dengan Lucas

"Lancar"

"Jelas sih, sejak kapan juga Lo nilai rendah. Oh iya Lo sibuk gak?"

"Gue mau keluar buat refreshing bentar, ikut yuk?" Ajak Dasha

"Gue ada urusan lain, diluan yah" ucap Lucas dan pergi dari sana, Dasha  hanya bisa melihat laki-laki yang sudah sejak lama ia sukai itu menjauh

"Gue udah berusaha jadi good girl, gue hilangin gengsi gue buat dekatin Lo diluan tapi kok gue ngerasa Lo makin jauh si Lucas" batin Dasha

*Flashback*

Disebuah bar tempat anak muda menghabiskan waktu bosannya seorang gadis berambut coklat dan mata hazel yang indah sedang duduk menikmati minuman beralkohol. Perempuan itu baru saja menginjak sekolah SMA.

Jangan tanya kenapa perempuan bule muda sepertinya berakhir ditempat seperti itu. Karena dinegara asalnya ini menjadi hal biasa dikalangan sebagian remajanya.

"Dasha, Lo kenal cowok itu gak?" Tanya salah seorang temannya di bar sambil menunjuk ke arah Lucas

"Enggak emang kenapa?"

"Ish cakep banget tahu!"

"Terus?"

"Gue pengen dekatin, tapi gue sadar tampang"

"Hahah, kalo dekatin cowok yang kayak gitu harus cepat, jangan gengsian. Karena mereka itu dikejar bukan ngejar"

"Iyasih, cewek mana yang gak mau sama dia"

"Ada, contohnya gue" ucap Dasha

"Emang Lo gak mau kalo punya cowok kayak dia?"

"Ganteng sih iya, tapi lihat dulu kelakuannya. Gue rasa dia pergaulan nya lebih bebas dari gue. Karena gue nakal gue nyari good boy"

Mereka kembali asik dengan pembicaraan nya, Dasha yang asik minum sekaligus menyesap rokok memperhatikan Lucas dan laki-laki disekitar Lucas. Beberapa saat kemudian Lucas beranjak keluar tanpa teman-teman nya itu.

Karena merasa penasaran Dasha beranjak dan mengikuti Lucas keluar, perlahan tapi pasti ia mendekati area gelap tempat Lucas berada.

"Sudah gue duga, bad boy tingkat tinggi" ucap Dasha sambil berjalan terus

Brakkkk

Suara orang yang jatuh tersungkur mengejutkan Dasha, dia tidak jadi ikut masuk kedalam simpang kecil yang gelap gulita itu dan hanya mengintip dari balik dindingnya.

Dari remang-remang itu Dasha bisa melihat jelas Lucas berdiri dengan tegap dengan seorang laki-laki yang jatuh ditanah sambil tertawa

"Sekali lagi Lo bawa teman gue, hancur hidup lo" ucap Lucas

"Ha,ahahah.... Lucas...lucas. Lo aja disini. Seharusnya jangan hakimin teman Lo yang mau senang-senang dong"

Bughh

Lucas kembali menendang perut laki-laki itu.

"Gue memang gak sok suci kayak Lo yang udah jelas bejat. Tapi Lo udah bawa teman gue ke Narkoba anjing!!! Lo udah hancurin hidup dia bangsat!!"

Brakkkkk

"Iblis kayak Lo seharusnya mati. Tapi gue gak mau ngotorin tangan gue buat bunuh Lo disini. Ingat! Sekali lagi Lo ngerusak orang sekitar gue. Akan ada yang hilang dari diri Lo. Bisa nyawa atau bagian lain" ancam Lucas dan pergi dari sana

Dasha terdiam ditempat dan panik saat Lucas kembali mundur kebelakang, ia tak menemukan tempat sembunyi disekitar dan Lucas melihat dirinya.

Karena Dasha bisa dalam bahaya jika laki-laki yang ia hajar mengetahui ada penguping ia menutup mulut Dasha dan syukurnya perempuan itu menurut saat dibawa menjauh dari sana.

"Lo siapa? Berani-beraninya Lo nguping gue?" Sinis Lucas

"Kenalin gue Dasha" ucap Dasha sambil memberikan tangan

"Gue saranin Lo diam mengenai apa yang Lo saksiin. Karena beban gue udah banyak. Gue gak sempat lindungin Lo yang masuk ke lubang buaya sendiri" ucap Lucas

Belum sempat Dasha menjawab sekelompok laki-laki yang tadi bersama Lucas di dalam bar datang

"Woi lucas!? Mabuk Lo sampe godain cewek?"

"Hahah sejak kapan Lucas mabuk? Nyentuh alkohol aja malas" ucap yang lain

"Kenalin dong" ucap mereka

"Berisik Lo pada, udah cabut" ucap Lucas meninggal kan Dasha

Dasha melihat banyak orang yang mengikuti kelompok Lucas bahkan temannya juga sudah keluar dari bar mengikuti yang lain

"Eh Dasha?! Lo darimana?!"

"Eh itu kenapa rame?" Tanya Dasha mengabaikan pertnyaan Temannya

"Ternyata cowok ganteng itu anggota balapan, lihat yok"

*Flashback Off*

Semenjak hari itu Dasha sering melihat Lucas di bar dan menyadari dia orang yang sama dengan laki-laki siswa baru sekolahan mereka. Seorang murid yang pintar dan terkenal baik disekolah. Dasha yang mengetahui sifat asli Lucas yang sangat royal dengan teman-teman nya menjadi jatuh cinta. Dan untuk membersamai laki-laki itu Dasha berusaha berubah menjadi gadis yang baik, meninggalkan dunia hitamnya.

"Dasha!" Panggil seseorang membuyarkan lamunan Dasha

"Apa?"

~ Jangan lupa vote dan Follow Author nya yah ❤️🌈~