Matahari pagi mulai beranjak meninggalkan peraduannya dan menerangi seluruh kehidupan. Suhu udara yang sebelumnya begtu dingin perlahan-lahan berganti menjadi hangat, hewan malam yang menjadi pengisi suara di malam hari telah kembali beristirahat pada sarangnya masing-masing menunggu malam selanjutnya. Langit begitu cerah dengan awan putih yang menggantung indah menambah kesan damai.
Suasana di sebuah penginapan di Kota Kanca masih sangat sepi dan begitu sunyi, nampaknya para penghuninya masih terlelap.
Gerakan kecil yang berasal dari seorang gadis membuat pria yang ada di sebelahnya mengerjap-ngerjapkan mata. Mendapati Fu Xie Lan masih meringkuk di sisinya membuatnya tersenyum samar, ukuran tubuh gadis itu yang begitu mungil membuatnya seolah-olah ia tenggelam pada tubuh kekarnya yang masih memeluk tubuh gadis itu erat.
Merasakan Fu Xie Lan nampak sangat nyaman di dalam dekapannya membuatnya seolah ingin menghentikan waktu saat itu juga, jika saja bisa.