"Jangan pergi, Zai" pinta Shizuru. Ini hari ketiga setelah dipindahkan di rumah sakit lain. Morgan menghela nafasnya. Diraihnya Shizuru masuk kedalam pelukannya, mencium pelipisnya lembut. "Hanya sebentar saja". Shizuru menengadahkan wajahnya tanpa make up. Morgan melihatnya lalu mengecup bibirnya sekilas. Perasaan manja, tidak berdaya dan pasrah itu bukan sifat Shizuru. Hati Morgan benar-benar marah terhadap pelaku pelecehan. Saat menerima hasil penyelidikan, nyaris tak mampu berkata-kata.
"Jangan lama-lama" bisiknya. Morgan mengangguk lalu melepaskan Shizuru, ia berniat mencari udara segar sebentar saja, melepaskan ketegangan dalam hatinya.