Nora terbangun dari ranjangnya dan mengusap matanya, ia melihat kesana kemari, memeluk kuda pony dan turun dengan langkah terhuyung.
Di luar hujan deras, terdengar suara guntur berkali-kali yang seakan mampu menggetarkan kaca, jika anak lain pada umumnya takut dan akan menangis memanggil Ibunya, maka Nora cuek dan berjalan dengan santai.
"Mama?" panggil Nora di antara riuhnya suara hujan, beberapa lampu menyala dan beberapa tidak, membuat rumah menjadi terasa dingin. "Mama?"
"Ya sayang?" Luna yang baru saja selesai memasak sup langsung menghampiri anaknya. "Lala sudah bangun, ya? Lapar?"
Nora menggeleng, ia memeluk Luna dan menguap. "Ayah, mana?"
"Ayah masih di kebun jeruk," kata Luna sembari menggendong anaknya yang bertambah berat ke sofa. "Jangan khawatir, Ayah akan pulang setelah hujan reda."
Nora mengusap matanya, bersandar di bahu Luna. Sebenarnya ia juga tidak peduli Ayahnya akan datang sekarang atau tidak, toh yang dibawa paling-paling hanya jeruk.
