William dan Christ sudah kembali ke New York dari beberapa hari yang lalu untuk mengurus masalah keluarnya mamanya dan Sean yang dibebaskan tanpa bersyarat, dan malah Yuri lah yang ditahan. Wanita itu dituduh sebagai pembunuh Sica karena dia lah yang terakhir kali bersamanya.
Padahal William tahu, pasti itu hanyalah akal-akalan mamanya saja. Ia pikir mamanya akan berubah setelah masuk penjara, tapi ternyata dugaannya salah. Dan pria itu, apakah dia sama sekali tidak merasa bersalah pada mendiang istrinya dan Eli?
William mengacak rambutnya frustasi. Untung saja Eli berada tidak ada disini sekarang. Wanita itu pasti akan begitu sedih setelah melihat ketidakadilan ini.
William saat ini sedang berada di kantornya. Di luar dirinya memproses permasalahanan itu, ia juga harus mengurus perusahaannya.
Tidak berapa lama pintu ruang kerjanya itu dibuka dari luar. Orang itu tidak mengucapkan permisi dan menyelonong masuk begitu saja.