Deviana cukup terkejut melihat Randika, dia tidak menyangka temannya ini akan muncul di depannya.
"Bukannya kamu di Jakarta?" Deviana masih mengingat beberapa hari yang lalu Randika meminta bantuan darinya. Tanpa diduga ternyata dia sudah ada di sini. Karena masalahnya menyangkut orang terpenting di kota ini, Inggrid Elina, Deviana berpikir bahwa masalah yang dihadapi Randika akan memakan waktu berminggu-minggu.
"Iya aku baru saja kembali." Kata Randika sambil tersenyum. "Jangan khawatir dengan masalahku itu, semua sudah beres. Omong-omong kenapa kamu ada di sini? Menangkap pencuri lagi?"
Mendengar masalah Randika sudah selesai, Deviana ikut merasa lega. Mendengar sarkasme Randika mengenai menangkap pencuri, Deviana mengerutkan dahinya. "Maksudmu?"
Randika menggelengkan kepalanya. "Kalau bukan nangkap penjahat, jangan-jangan kamu mau menangkap hatiku?"