*Revan Pov*
Siang ini Sharen mengajakku makan siang bersama di salah satu resto Itali, ya sharen memang lah penggemar makanan itali mungkin karena memang ada darah itali yang mengalir di tubuhnya, makanya dia selalu memilih resto itali. Sharen sahabat sekaligus kekasihku? maunya hahaha engga, dia bukan pacarku dia cuma sahabat ku, dia gadis yang cantik juga pintar. tak salah bila banyak lelaki yang mengingikannya sebagai kekasih.
.
.
"sha bahagia banget lo kenapa?"
"hee.. van gue boleh kan sama abang lo?"
"maksud lo apaan?"
"yah lo tau sendiri kan kalo gue udah suka sama abang lo dari dulu dari kita masih orok malahan hehe"
"gue tau tapi bang angga tuh udah punya rena kalo lo lupa dia cinta mati banget ma rena jadi.. "belum sempat ku lanjutkan bicara sharen sudah memotong pembicaraan ku
"mereka putus" jelas rena sambil nyengir kegirangan
"apa? ga mungkin sha lo tau dari mana?"
"abang lo sendiri yang bilang hehe gue seneng banget akhirnya mereka berdua putus dan sekarang bang angga bakalan jadi milik gue"
.
.
Aku, bang angga, dan sharen memang sudah lama saling mengenal karena dulu rumah kita berdekatan, sejak kecil kita memang sering main bersama karena aku dan sharen seumuran kita pun teman semasa sekolah yang otomatis membuat kita semakin dekat tentunya sebagai sahabat, dan sharen juga lah yang menjadi obat setelah kepergian Vanesha adik perempuan ku dan bang angga. yang kutahu bang angga sangat menyayagi sharen seperti pada vanesha,awalnya aku pun demikian tapi karena kami seumur rasanya aneh jika menganggap sharen seperti adikku bukan? dan sharen? aku tahu dia juga tidak menganggap bahwa kami saudara ah bukan kami bang angga tepatnya, sejak dulu sharen memang lebih suka untuk dekat dengan bang angga dibanding aku bahkan dia tak segan untuk menyatakan cinta nya pada bang angga. Jujur iri rasanya mengetahui sharen lebih suka berdekatan dengan bang angga dibanding aku karena diam-diam sebenarnya aku menyimpan rasa pada sharen bukan sebagai sahabat ataupun saudara tapi perasaan lelaki terhadap wanita. Sampai akhirnya bang angga memiliki seorang kekasih bernama renata.
*Flashback On*
"revan bang angga punya pacar" sharen tiba-tiba datang sambil menangis
"hah bang angga punya pacar? siapa?" sejujur nya aku pun cukup terkejut mendengar pernyataan sharen mengenai bang angga
.
.
"bang lo punya pacar? tanya ku pada angga
"lo kok tau? tau dari mana?" jawabnya dengan tanya sambil menampilkan deretan gigi putihnya
"wah bener nih gak mau tau harus pj lo"
"iya iya siapp lo mau apa sih? gue jabanin deh mumpung lagi bahagia hehe"
"sharen gimana bang?" tanyaku pada bang angga tentu kita tau bagaimana sharen sangat mencintai bang angga
"sharen? dia mau pj juga? ajakin aja! sekalian gue kenalin sama cewek gue"
"bang bukan itu maksudnya"
"dia itu udah gue anggep kayak adek gue sendiri van itu kan yang mau lo tanyain? gue gak bisa dong maksain hati gue buat suka sama siapa" angga pun langsung pergi
'tapi dia nangis bang' ucapku dalam hati
*Flashback Off*
.
.
"terserah lo deh sha, kalo emang bang angga mau ma elo yaudah" sesak rasanya melihat sharen yang begitu mengharapkan bang angga 'kenapa bukan gue sih sha' tanya revan dalam hati. Ya sesungguhnya sudah bertahun-tahun revan memendam perasaanya pada sharen, padahal wanita mana pun sepertinya akan tunduk pada revan yang notabennya memang tampan dan mapan, gosip-gosip yang beredar tentang revan yang sering gonta ganti pacar pun sudah tak asing lagi di dengar walau sesungguhnya hanya sharen lah yang benar-benar dekat dengan revan. Apapun itu mengenai sharen pasti menjadi nomor wahid setelah orang tuanya tentu.
"Kalo kalian bahagia gue juga sha, yaudah sha gue pamit duluan ya ada meeting soalnya" aku pun melangkah pergi dengan perasaan kacau entah apa yang sebenarnya kurasa.
.
.
"bang udah pulang?" tanyaku pada bang angga
"heem"
"bang lo emang bener ya udah putus?" angga memutar bola mata nya malas
"heem"
"demi apa? kok bisa? bukannya lo udah serius sama dia?" tanyaku lagi penasaran
"bahkan gue udah ngelamar dia" jawab angga lesu
"Haa? terus kok bisa putus kenapa?"
"tau lah dia bilang dia belum siap lah ini lah itu lah tau lah gue pusing males gue" sambil berlalu dari hadapan revan
'jadi bener kalo bang angga putus, apa itu artinya bang angga dan sharen akan bersama' tanyaku dalam hati
'mungkin sharen memang bukan buat gue, dan rasa gue ke sharen harusnya cukup sebatas sahabat'
.
.