"Assalamualaikum"
"iya Waalaikumsalam, maaf ada perlu apa ya mba" tanya seorang satpam yang berjaga sambil membuka sedikit pagarnya untuk melihat siapa yang datang
"hmm apa benar ini dengan kediamannya ibu indira?" tanya putri
"iya benar mba nya siapa ya? ada apa mencari ibu?" tanya satpam itu lagi
"oh iya saya putri pak, saya mau bertemu dengan ibu indira"
"maaf mba sebelumnya apa sudah ada janji dengan ibu? "
"sudah pak" jawab putri sekenanya
"oh begitu sebentar ya mba saya konfirmasi dulu"
'ya ampun susah amat sih mau masuk pake segala di konfirmasi dulu lah, beribet amat sih apa tampang gue aneh ya makanya tuh pak satpam ga percaya' keluh putri dalam hati.
Akhirnya pintu gerbang pun terbuka, putri pun segera masuk dan memarkirkan mobilnya. Lalu setelah turun ada seseorang yang menghampiri
"silahkan nona, nyonya sudah menunggu di ruang makan" sapa seseorang itu pada putri sambil mengantar nya ke ruang makan
.
.
"oh ya ampun putri akhirnya dateng juga tante kira kamu ga jadi dateng loh" indira pun menghampiri putri dan menyambutnya dengan pelukan hangat dan putri pun mencium tangan indira
"iya tante maaf ya putri telat dateng nya"
"gak apa-apa, kamu apa kabar sayang, sini yukk duduk sambil kita nunggu keluarga tante yang lain"
"alhamdulillah tante baik, tante juga kan?"
"iya alhamdulillah seperti yang kamu lihat hahaha"jawab indira
"oh iya tante ini.." putri pun memberikan bingkisan yang sudah dia bawa pada indira
"oh terima kasih sayang"
"mih, oh hallo putri sudah datang rupanya" sapa arkan
"hallo om apa kabar?" tanya putri sambil mencium tangan arkan
di sisi lain ada dua orang yang sedang memperhatikan mereka dari jauh ya siapa lagi kalau bukan angga dan revan.
.
.
indira pun membuka bingkisan yang di berikan putri tadi
"makasih loh put, kamu kok repot-repot bawain ini segala sih"
"engga kok tan gak repot hehe"
"loh ini kan?" tanya mimih heran setelah melihat salah satu kotak yang ada di paper bag tersebut
"iya tante sebenarnya udah dari lama putri mau kembalikan, tapi putri gak tau alamat tante dimana dan putri juga gak tahu nomor yang hatus putri hubungi, jadi putri nunggu telpon dari tante aja dan untungnya tadi tante telpon jadi putri sekarang bisa kembalikan barang tante"
Angga dan revan pun menghampiri lalu duduk kursi nya masing-masing
"ya ampun put barang ini kan buat kamu kenapa kamu balikin lagi? tanya indira
"maaf tante putri kira barang itu terbawa di dalam paper bag yang tante kasih buat putri lagi pula barang itu terlalu berharga kalau dikasih ke putri tante dan tante juga ngundang putri kesini untuk ini kan tan?"
"duhhh ya ampun kamu ini, engga ini tuh emang buat kamu putri dan tante ngundang kamu kesini karena tante mau lebih dekat sama kamu, udah nih kamu mending pake yaa pasti cantik kalo di pake sama kamu"
"tapi tante"
"udahh sini tangan kamu tante pasangkan ya" indira pun memasangkan gelang itu pada pergelangan tangan putri
"makasih tante"
"sama-sama sayang tuh kan cantik ini tuh hasil desain tante sendiri loh kamu suka kan?
"wahh, iya tante ini tuh bagus banget taoi emang gak apa-apa tante ini buat putri?
"ya gak apa-apa lah sayang kan memang tante sengaja kasih ini buat kamu, oh ya kenalkan mereka anak-anak tante kamu sudah tahu revan kan, nah yang ini angga abang nya revan" indira sambil menunjuk angga
"oh iya, hallo saya putri"
"angga, nice to see u putri" sapa angga pada putri
"oke waktu nya makan malam, kita makan dulu setelah itu kita lanjut ngobrolnya yaa"
Mereka pun makan malam bersama dengan santai kecuali putri terlihat sekali bahwa dia tidak nyaman saat ini.
.
.