"aaa? di sini!!!?? "
tiba-tiba nuh terheran-heran setelah turun dari mobil yang membawanya di tempat karantina terakhir sebelum akhirnya di terbangkan ke jakarta.
"ia emang dimana lagi?? kamu memang mau di kandangin dimana??"
ujar salsa yang menarik tangan nuh memasuki hotel aston menuju kerumunan yang di jaga ketat oleh tenaga medis
bahkan tentara.
akhirnya mereka memasuki kamar yang telah di tentukan untuk menginap sejenak sebelum di terbangkan ke jakarta nanti malam.
"nuh... "
tiba-tiba suara notifikasi di handphone nuh berbunyi terlihat di layar , "이상한 여인"
sesaat setelah nuh berada di dalam kamar .
namun nuh seperti tak ingin melakukan apa-apa karna ada hal yang mengganggunya.
"hmmm apa yang harus ku lakukan... "lirih nuh yang terlihat memandangi sebuah kontak telephone bernama 'BELIAU'yang sudah sekian lama tak pernah ia hubungi.
berkali-kali ia mememikirkan kata yang pantas memulai semua layaknya seorang yang pernah dekat, sedekat seorang kekasih.
seorang kekasih yang sempat bersama meski akhirnya berpisah tujuh tahun lamanya.
entah mengapa dengan semua kesempatan yang telah ada sekarang ia tak seyakin seperti pertama mengucapkan niatnya pada wanita tersebut bahwa ia akan menemuinya setelah kembali dari korea.
kini dengan semua yang ia pikirkan hanya menghasilkan kalimat salam
yang bahkan tak tahu membubuhi kata apa setelahnya.
"apa kamu baik baik saja?"
"ah jelas tidak..."
"maaf sekian lama aku tak memeberi kab.."
ah setelah sekian lama kamu hanya meminta maaf untuk itu...?
"hey... apa kabar??"
"dasar bodoh!!!! kamu bahkan memanggilnya seakan tak pernah terjadi apa-apa!!! ??"
nuh makin tak bisa berfikir dengan jernih.
bahkan semuanya bercampur aduk dengan rasa rindu setelah sekian lama tak bersua.
di sisi lain dengan keadaan yang menimpanya bahkan hampir semua orang yang terdampak virus yang sedang merebak,
ia bahkan tak bisa membayangkan untuk menemui kekasihnya, walau kini ia hanya tinggal selangkahuntuk itu.
kalau saja ia mampu melewati pengamanan ketat petugas medis.
.
meski dengan sifat penduduk kepulauan riau yang sebenarnya sangat ramah sekalipun,
bukan tidak mungkin jadi bulan-bulanan warga jikalau ia di ketahui orang yang kabur dari tempat karantina.akhirnya tetap saja nuh merasakan keadaan yang sangat sulit.
kini ia hanya terpejam dengan posisi terbaring di tempat tidur dengan tanganya yang masih menggenggam handphone.
Tiba-tiba kini handphonya bergetar dengan ringtone yang menunjukan ia mendapat sebuah panggilan dari 이상한 여인 yaitu salsa.
dengan entah bagaimana tanpa ia sadari pesan salam yang belum sempat ia kirimkan karena ragu tersentuh dan terkirim pada seseorang yang sangat ingin ia temui.
"ia ada apa sal..."ujar nuh
setelah mengangkat telphone
assalamualaikum... nuh...
kenapa kamu gak jawab pesan ku??
kamu dah mau menghilang sebelum saatnya??
kamu sedang apa??
kamu denger nggak nuh...??
waalaikumussalam.
bukan ku tak mau...
aku sangat ingin menghilang.
jika aku bisa tanpa harus melukai siapapun.
gumam nuh menjawab secara langsung setiap pertanyaan yang terlontar dari salsa di ujung telephone.
aku harus melakukanya , menceritakan segalanya.setidaknya membuatmu mengetahui semua dan mengurangi rasa bersalah yang hadir saat aku bersama mu, dan yang paling penting kamu tak harus mencintai tanpa kejelasan.
karna sebuah kejelasan adalah yang paling penting untuk semua wanita, terlebih wanita sebaik kamu.
"sal... "
"emmm? apa nuh? "
ujar salsa yang mendengar nada suara nuh yang berbeda dari biasanya.
"maaf selama ini aku tak pernah menjelaskan diriku padamu".
"ah nggak papa aku tahu memang kamu di habitat aslimu sedingin freezer gak apa aku mah..."
"bukan sal... , "aku punya seorang yang sudah ingin aku jadikan pendamping.. "ujar nuh memotong kata kata salsa
salsa yang mendengar kata kata nuh hanya terdiam dan menitihkan air mata.
"sal... sekali lagi aku minta maaf".
"ah... kamu pikun memang... ak.. aku nggak butuh penjelasanmu... 'tapi terima kasih banyak kamu telah berterus terang..".
" aku sangat bersyukur karna bertemu seseorang yang mau berterus terang, bahkan... bahkan kamu mampu membatasi dirimu dan diriku tanpa membuatku tidak nyaman".
" aku adalah orang yang paling beruntung karena sempat bertemu dengan orang sepertimu".
"sekali lagi aku sangat berterima kasih banyak".
"memang harapan koin dua ratus perak adalah omong kosong yah" hehe ..
ujar salsa yang berbicara dengan serak bahkan tertawa,menyembunyikan keadaanya yang sangat rapuh mendengar kata- kata nuh yang mematahkan angan-angan bahkan do'a serta harapan yang sempat ia buat saat di sampan.
"terima kasih sal... "kamu dah mau meng...
tiba-tiba salsa menutup telpon
"heh dia memang beruang kutub yang lahir di bagian paling dingin...
"bisa-bisanya ia berterima kasih di depan wanita yang begitu mengharapkanya".
"haruskah aku menganggapmu ujian setelah aku menjadi muslimah atau anugrah.
ujar salsa yang tersenyum dengan mata yang memerah bekas air mata yang mengalir.
sesekali ia melihat langit-langit kamarnya dan tenggelam dalam kenangan bersama nuh di tempat karantina.
dari terjebak di rumah sakit.
hingga jaket biru yang tertulis namanya...
"mungkin inilah saatnya aku harus berbenah.
dan kembali pada kodrat seorang wanita yaitu menunggu".
lirih salsa memejamkan mata dan membiarkan air mata yang mengalir tanpa suara.
siang itu salsa maupun nuh termenung dan terlelap dalam kesedihan dan kembali pada jalan dan tujuan masing-masing.
"bahkan saat mereka kembali menaiki bus yang akan mengantar mereka ke bandara tanjung pinang, bandara yang mempunyai segudang kenangan dalam sekejap.
dan dalam sekejap pula kini mereka menjadi orang asing seperti tak saling mengenal, meski hampir disaat bersamaan mereka saling mencari sosok masing-masing dalam keriuhan antrean bus,namun tak membuat mereka saling bertemu.
Tiba-tiba sewaktu nuh mengaktifkan kembali data handphone nya yang berniat mendengarkan musik instrumen,
munculah beberapa notivikasi selain prakiraan cuaca yang akan gerimis, ada beberapa pesan yang belum sempat ia baca.
kini ia merubah posisi duduknya menjadi tegap dan menghimpun mental dan keberanian untuk membuka pesan dari seseorang yang sangat ingin ia temui setelah sekian lama.
"waalaikumussalam nuh...
wah sudah lama sekali ya...
bagaimana kabarmu??
"
"aku harap kamu baik-baik saja.
kamu jangan khawatirkan aku... aku disini baik-baik saja".
"maaf untuk waktu yang begitu lama...
aku tau ini terdengar gila , tapi aku sangat mengharap kita bisa bertemu sekarang.
"ada banyak hal yang ingin aku sampaikan".
baiklah.. aku akan datang.
"penerbangan ku di jadwalkan pukul sembilan".
kini nuh sangat bersemangat karna masih ada kemungkinan bertemu dengan kekasihnya setelah tujuh tahun tak bersua.
meski tak lebih dari dua jam. bahkan ia tak sempat bertanya-tanya dengan kesediaan kekasihnya hadir di waktu yang terbilang larut untuk seorang wanita yang ingin menemui tambatan hati.
"mungkin ia akan datang bersama teman sekelasnya dulu,"
pokoknya malam ini akan ku perjelas niatku meminangnya lirih nuh seraya menyilangkan tangan dengan headset yang sudah ada di telinga.
lampu-lampu jalan yang sinarnya terbias oleh hujan menambah kesan mendalam dalam hati nuh,bukan hanya tentang sebuah perjalanan, namun orang yang ia temui saat ini begitu
memberi kesan yang sangat kuat,
dari tentara wanita yang ia temui, lalu
pak rocklie dengan kegaranganya ternyata lucu setelah ia kenal dan tau kebenaran bahwa ia adalah seorang bodyguard,
ia membayangkan saat -saat mereka berlomba panco, wajah pak rokli yang begitu garang di buat begitu lucu karna sangking tak kuatnya menahan tangan kekar nuh.
selain itu salsa...
"aish... ada apa aku ini... sudah... jangan mengganggu apa yang sudah seharusnya terjadi...
anggap saja ia bukan jodohmu".
meski karna beberapa hal di dalam hatinya yang ia pun menginginkan bila salsa menjadi pendamping hidupnya.
"takdirmu ada di depan mata nuh... terimalah...
relakan ia.."
lirih nuh seraya sedikit menampari pipinya seakan menyadarkan orang pingsan, dan hal itu sukses membuat orang di sampingnya heran dan memandangi nuh dengan tatapan aneh.
nuh yang sadar akan hal itu hanya tersenyum malu bukan kepalang,dengan pipi yang merah ia pun menahan dirinya agar tetap seperti tak terjadi apa-apa.
kini hujan pun benar-benar menerpa dengan derasnya bahkan sampai memungkinkan penerbangan di delay.
kini nuh hanya terduduk sendiri dengan tas ransel yang selalu ia bawa,serta headset yang masih ada di telinga yang memperdengarkan lantunn musik instrumen Rivers on you.
dari kejauhan salsa memandangi nuh dengan di bantu oleh asisten dan bodyguardnya yang menutupi agar tak di ketahui oleh nuh.
"mba kenapa nggak langsung samperin aja toh... kaya nggak biasanya ninggalin kita". sekarang aja... malah di suruh nutupin..."
ujar lolly asisten salsa yang sudah kecapean karna hampir satu jam lebih berdiri menghadap nuh.
hingga waktu check in pun sudah di mulai.
"ia nih mba klo ada yang ingin di sampaikan mending langsung soalnya dah mo check in"
tambah pak roklie dengan suara khas nya.
"heh... kalian diam saja... nggak bakal tiap hari kalian begini, hanya malam ini".
"aku hanya ingin melihat ia untuk terakhirkalinya".
"wah mba-mba mo ngapain?? jangan mikir yang nggak enggak mba... klo mba nggak ada tar siapa temen ngemil aku..."ujar lolly
"ia mba... saya seneng bisa kerja sama mba... mba jangan bunuh diri mba klo hanya karna di putusin si nuh yang... krempeng itu.."
ujar pak roklie yang sebenarnya malu berkata seperti itu karna sempat kalah adu panco.
"eh eh eh... saya masih punya tuhan ya... punya do'a... dia yang punya semua , sekaligus pembolak balik hati. mana mungkin aku bunuh diri..."
"klo allah mau dia akan jadi miliku malam ini.
lagian krempeng gitu pak roklie juga kalah panco,
aku jadi harus pertimbangkan kalau dia jadi pengganti pak roklie tau'..."
ketus salsa.
tiba-tiba dari balik bodyguard dan asistenya yang sedang berdiri salsa melihat sebuah mobil sedan memasuki jalan masuk dan berhenti tepat di depan bandara tiba-tiba seorang wanita berhijap serba abu-abu keluar dan terlihat menghampiri nuh dengan terburu-buru.
bahkan meski di hadang beberapa petugas medis.
melihat ekspresi wanita tersebut salsa langsung tersadar memang ialah yang harus menepi.
dan kini ia merelakan semuanya, semuanya tentang nuh... untuk wanita itu.
"hemmmm dia cantik kok , berhijap. pantas untuk nuh. alhamdulillah".
"pak... bawakan koper kita!!!.... kita check in sekarang" ujar salsa dengan suara khas orang yang sedang menangis.
dan langsung beranjak menuju lorong pemindaian sebelum memasuki antren cek in,di susul oleh lolly dan pak rocklie.
"nuh...!!!"
ujar nana yang bernama asli Nimra Nafisah
menyadarkan nuh dari tidur duduknya.
nuh yang sadar akan hal itu langsung menghampiri nana yang di hadang oleh petugas medis.
"pak... dia kerabat saya!!!"
ujar nuh yang menghalau kedua petugas medis itu dengan memegang lengan mereka namun tetap tak di hiraukan bahkan beberapa petugas lain yang menyadari keributan itu turut menghampiri nuh.
"maaf mas mba orang-orang di dalam bandara besar kemungkinan terinfeksi virus meski terlihat sehat".
"maka akan terlalu beresiko untuk berinteraksi langsung" ujar salah satu petugas medis.
"ok pak saya akan selalu di sini,saya hanya ingin mengucapkan ucapan selamat jalan itu saja".
"gak lebih dari ini". ujar nana menyudahi perdebatan
akhirnya petugas medis bahkan nuh yang mendengar kata-kata nana langsung lemas.
"nan... maafkan aku karna sudah begitu lama meninggalkanmu tanpa kabar apapun....
nan... aku janji... setelah pandemi... aku akka.."
"nggak perlu nuh!!".ujar nana
lalu mengulanginya sampai beberapa kali.
hingga hampir beberapa detik suasana menjadi hening bahkan petugas medis pun sempat terbawa suasana.
"gak ada yang salah kok nuh...
kamu memang benar mengambil langkah..."
tapi selama itu telah banyak yang berubah nuh...
telah banyak yang datang dan pergi.
telah banyak hati yang ku patahkan hanya untuk menanti. dalam kurun waktu lima tahun aku merasa lelah, akulah yang harusnya meminta maaf nuh.
"nan... nggak nan... kita nggak perlu bahas itu.. kita mulai dari awal lagi nan..."
"nuh... aku sudah menyerah.... aku sudah di halalkan oleh seseorang dua tahun silam".
"aku tak ingin mengabarimu karna aku takut menggoyahkan tekad mu yang jauh di sana".
nuh yang mendengar semua itu hanya tersedu menangisi keterlambatanya. bahkan hujan yang begitu deras tak sederas air mata nuh yang mengalir.
"kamu harus selesaikan sisanya nuh, selesaikan niat baikmu selain aku,relakanlah aku. dan berbahagialah", "maaf karna aku tak bisa menyertaimu untuk itu, karna aku telah berkeluarga".
dengan rasa bersalah yang begitu mendalam yang di rasakan nuh ia hampir tak tau harus berkata apa.karna ia tak pernah berfikir kemungkinan terburuk seperti yang sedang terjadi saat ini.
ia hanya tertunduk di pegangi petugas medis.
"maaf kan aku nan... maaf kan aku...
aku yang salah begitu membuatmu menunggu terlalu lama.
"semoga kamu bahagia selalu".
ujar nuh menyeka air matanya yang begitu deras mengalir.
ia pun menyempatkan melihat pujaan hatinya yang sudah bersanding dengan orang lain.
"tolong.... jaga nana... kamu beruntung memenangkan hatinya. jangan pernah sakiti ataupun kau tinggalkan... !!!"
serak suara nuh memohon pada seseorang yang tak ia kenali namanya.
"ia mas... "mas pun harus bahagia".
"jangan khawatirkan nana atau siapapun.
bahagiakan diri mas". move on mas!!!".
nuh yang mendengar kata-kata itu langsung membalik arah kedalam dan menuju antrean check in pesawat.
tiba-tiba setelah keributan selesai dan nuh maupun nana sudah saling berpaling,terdengarlah dari dua orang tenaga medis yang berbincang.
"hiks hiks hiks... uh... gw nyesel ngalang-ngalangin tu orang bedua... gw juga lagi El De R... "
"emang situ punya pacar?? "
punya.!!!..
diakuin??
uwa.!!!... (menangis tambah menjadi)
selain itu di tempat duduk tak jauh dari tempat duduk nuh sebelumnya seoramg tentara bernama
lucky dunya akhirat membolak balik surat pemindahan penugasan dan menyaksikan kejadian nuh dari awal pada saat salsa memerhatikan nuh hingga akhirnya nuh menangis tersedu-sedu.
menyedihkan... kalian El De R malah sad ending.
dan kenapa aku harus di pindah tugaskan sekarang. se kebetulan inikah ?? hingga aku yang menyaksikan kebenaran dari awal??
"uh... aku pun akan El De R "ujar lucky seraya mengambil telephone genggamnya.
"Halo... zahra....kita sudah tunangan tau kau....!!!"
"siap tau.."ujar zahra di ujung telphone
"jangan sampai aku menjiwai lagu pacarku di ambil orang..."
"siap... nanti ku beri tau kalau sudah ada yang melamar".ujar zahra di ujung telphone
"ih... sepertinya memang harus halal biar tak di ambil orang".
"hah ya suddah!!".
ujar lucky menutup telphone dan bersiap check in
malam itu hujan deras melanda hingga lubuk hati para lakonya.penerbangan harus di delay hingga jam sebelas bahkan hujan turun tak seperti biasanya. hingga beberapa penumpang terlihat pulas dengan tidurnya terkecuali nuh dan salsa yang masih berlinang air mata.
di penerbangan menuju jakarta nuh terbayang kata demi kata yang di ucapkan pria yang berdiri tepat di samping nana, tempat nana bersandar di dadanya.
"hhh bilakah semudah itu move on setelah tujuh tahun menyimpan satu nama".ujar nuh yang terkekeh dalam tangisnya.
" tolong beri tahu aku caranya....."