Herdy meminta untuk tidak lagi menerima tamu, apapun alasannya Herdy meminta maaf kepada sekertarisnya itu untuk mencancel semua rapat atau laporan yang akan masuk kepadanya.
Dia merasakan pusingnya pekerjaan yang menumpuk dan kabar yang membahagiakan jika Alea menyetir sendiri, Dia yang mendengar kabar itu pun mendadak kesal luar biasa.
Hingga Herdy langsung saja membuka pintu ruangan yang Alea tempati dengan kasar.
Braakk ... Sedikit berjengkit kaget karena dia membuka pintunya secara paksa.
"Ayah ... ada masalah apa?" tanya Alea.
Bingung karena Herdy menatap dirinya tak biasa, ini baru pertama kali Herdy menatap dengan tatapan yang sangat dingin Alea takut melihat Herdy yang seperti itu.
"Sejak kapan kau membantahku Alea?" desis Herdy.
Herdy menahan rasa kesalnya dengan mencoba berbicara, meskipun nada bicaranya masih terdengar sangat tinggi bahkan sedikit membentak Alea.
"Apa yang kamu bicarakan Dad, tolong bisakah kita bicara baik-baik?" pinta Alea.