Alea hanya mampu mengerang ketika tangan Herdy merayap, seluruh permukaan kulitnya tersentuh oleh jari-jari Herdy membuat Alea menggeliat bak cacing kepanasan.
Kimono yang Alea gunakan telah terlepas, tubuh molek Alea begitu sangat indah untuk Herdy pandang.
"Kamu sangat indah sayangg," bisik Herdy sambil menjatuhkan wajahnya di ceruk leher Alea.
"Mmmmhhhh.." Alea hanya mampu mengerang.
Hembusan napas dari mulut suaminya semakin membakar gairahnya, Herdy tentu saja bersemangat suara desahan Alea begitu sangat merdu di telinganya.
Lelaki itu menghisap kulit leher Alea, meninggalkan banyak jejak. Perlahan tapi pasti Herdy mulai menjamaah bagian kulit lainnya.
Lelaki itu kini menciumi bagian perut Alea, "Hmm..Her.." desah Alea.
Kedua tangan Alea menjambak rambut Herdy, sungguh hisapan Herdy di permukaan kulit perutnya itu semakin membuat Alea menggila.
Herdy semakin beringas lelaki itu seperti singa yang kelaparan, seluruh permukaan kulit perut Alea tak lupt Herdy tandai.