Chereads / The Oldest Land / Chapter 55 - Hutan Ujung Kulon VII (4)

Chapter 55 - Hutan Ujung Kulon VII (4)

Adi yang semakin dalam tertidur tidak sadar dengan situasi yang menyelimuti dirinya dan denok

Saat asap berwarna hijau itu masuk ke dalam tenda seolah-olah tahu tujuan ia datang kesini, tidak lain adalah adi

Menyelimuti adi dengan asap yang berwarna hijau dari ujung kepala sampai ujung kaki seolah olah membungkus adi dengan selimut

Anehnya adi yang dibungkus tidak mengalami sesak nafas atau kesulitan untuk bernafas walau dirinya di selimuti oleh asap hijau yang ada

Seolah olah asap itu juga mempunyai kemampuan untuk membuat makhluk hidup bernafas di dalam dirinya dengan wajar dan normal

Tanpa merasa ada sesuatu bahaya adi dan denok semakin terlelap masuk ke dalam mimpinya

Saat adi terlelap tidur dia mengalami mimpi yang aneh dan merasa selalu tampak sangat nyata apa yang dia impikan di dalam mimp[inya

Karena perasaan mimpi itu begitu nyata dan sangat mirip dengan apa yang kini dia dan denok rasakan selama mereka berpetualang

Merasa pasti ada sesuatu di dalam mimpinya adi menjadi semakin tenggelam menyelami mimpi tersebut

Dan kini di dalam mimpi adi dia tampak sedang tiduran dan melihat di sekitarnya adalah tenda mereka tidur dan ada denok di sampingnya yang terlelap tidur dengan pulasnya

Meragukan apa ini mimpi atau ini nyata adi mencubit tanganya dan tidak ada rasa sakit dia yakin ini adalah mimpi

Saat dirinya tersadar dan memahami bahwa ia ada di dalam dunia mimpi adi menjadi tertarik dengan lingkungan sekitarnya

Adi berjalan keluar tenda dan dia tampak kaget karena ia dapat menembus tenda dan tubuhnya tidak mengalami masalah sedikitpun saat keraguan muncul dalam dirinya dia tertawa karena dia baru sadar ini mimpi jadi segala sesuatunya mungkin

Dengan melihat ke sekelilingnya adi sedikit tertegun karena rasanya terlalu nyata mimpi ini dengan kenyataan dia melihat sekitar dan sadar ini tempat kemah mereka dan api unggun yang berada tidak jauh dari tenda adalah api unggun yang sama

Setelah melihat api unggun yang ada adi kembali tertarik dengan yang ada di sekelilingnya, tiba tiba dia melihat ke arah pohon mahoni besar yang ada di sungai

Tetapi apa yang ia lihat kini adalah sebuah rumah sederhana bergaya khas pedesaan dengan jerami sebagai atapnya dan kayu serta bambu menjadi penyangga dan dindingnya

Adi tampak merasa agak aneh dengan kemunculkan tiba tiba dari rumah pedesaan ini dan bertanya-tanya dimana pohon besar itu

Karena ia merasa agak tidak dapat dijelaskan ia mencoba mendekati rumah pedesaan tersebut dengan maksud melihat apakah ada seseorang yang tinggal di dalamnya

Adi berjalan perlahan dengan segala macam pertanyaan dan rasa ingin tahunya menuju rumah pedesaan yang sepertinya akan mampu menjawab semua keraguannya

Dengan langkah yang penuh kehati hatian adi berjalan semakin mendekati rumah tersebut hingga adi berjarak 3 M dari rumah tersebut adi melihat cahaya yang agak redup dari dalam rumah

Tampak seperti ada seseorang yang tinggal di dalamnya, melihat lebih dekat keadaan yang ada adi perlahan berdiri tepat di depan rumah tersebut

Melihat rumah yang sangat sederhana tersebut adi mencoba mengetuk dan memanggil apakah ada orang di dalam rumah tersebut

Setelah mengetuk beberapa kali dan menunggu sebentar, tampak tidak ada orang yang ada di dalam rumah tersebut, sambil masih bingung menimbang apakah akan masuk atau tidak, secara tiba-tiba pintu kayu sederhana itu terbuka sendiri

Adi yang masih kaget dengan apa yang dia lihat hanya bisa melongo ke dalam rumah untuk melihat apakah ada orang yang membukakan pintu rumah tersebut

Tapi setelah ia melihat ke dalam rumah, tidak ada seorang pun yang ada di dalamnya hanya rumah kosong dengan perabotan sederhana bangku, meja, dan beberapa hiasan dinding rumah kayu tersebut, yang semuanya terbuat dari ukiran kayu yang cantik

Melihat lihat sekitar dan berkeliling di dalam rumah tersebut adi mendapat kesimpulan dari seberapa luas rumah itu, hanya sebuah rumah dengan satu ruangan yang lebar dan panjangnya hanya seluas 5x4 M2 dengan perabotan yang terbuat dari pohon mahoni yang berwarna coklat kehitaman

Di dinding sebelah kiri ruangan itu ada ukiran yang menggambarkan pemandangan bentang alam, diukir seperti relief dalam candi menceritakan sebuah peristiwa yang tampak menarik